Orang seperti McCarthy dianggap tidak akan berani membuat keputusan besar. Misalnya menolak semua anggaran yang diusulkan Presiden Joe Biden. Atau membawa keluarga Biden ke ranah hukum. Apalagi melakukan impeachment pada Biden.
McCarthy sudah sejak 2007 jadi anggota DPR. Yakni dari Dapil 23 California. Itulah Dapil yang wilayahnya membentang antara perbatasan Los Angeles sampai ke perbatasan Nevada.
McCarthy dianggap sudah sangat matang. Berpengalaman. Sebelum ini pun ia sudah menjabat ketua fraksi Republik di DPR. Ia merasa punya hak untuk mencalonkan diri sebagai ketua DPR. Apalagi pendukungnya banyak. Terutama anggota DPR lama yang terpilih kembali.
Baca Juga:Diduga Sodomi Puluhan Bocah SD, Oknum Guru Ngaji di Batang Ditangkap PolisiHukuman Goreng
Yang menolak McCarthy umumnya memang anggota baru. Mereka bersikap: pokoknya tidak McCarthy. Bahkan salah satunya sangat gila: justru mencalonkan Donald Trump.
Memang tidak ada ketentuan ketua DPR Amerika itu harus anggota DPR. Pun mantan anggota. Yang harus anggota DPR itu adalah yang memilih. Maka, teoretis, Trump bisa saja jadi ketua DPR.
Demokrat sangat sabar menunggu Republik untuk mengatasi masalah internal mereka. McCarthy sudah melobi kelompok pembangkang. Masih belum berhasil. Sudah menawarkan banyak jabatan di bawah ketua, belum berhasil.
Tawaran terbaru dari McCarthy adalah ini: setuju untuk mempermudah memecat ketua DPR. Satu orang saja yang meminta agar Ketua DPR diberhentikan sudah bisa dilakukan pemungutan suara. Belum juga berhasil.
“Target kami, McCarthy harus mundur dari pencalonan,” ujar mereka seperti disiarkan secara luas oleh berbagai media di sana.
Apakah Donalds si kulit hitam dari Florida akan jadi pilihan berikutnya? Pasti tidak. Nama Donalds dimunculkan sebagai simbol anti McCarthy saja.
Drama politik ternyata bisa terjadi di mana saja. Sebelum ketua DPR berhasil terpilih DPR Amerika belum akan bisa berfungsi apa-apa. Dan yang seperti ini sudah sangat lama tidak terjadi. Kejadian terakhirnya: 1923.
Anggap saja ini ulang tahun ke 100-nya. (Dahlan Iskan)