RADARPEKALONGAN.ID – International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional mempredikasi belum lama ini memprediksi sepertiga ekonomi dunia berpotensi terkena resesi di 2023. Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan Indonesia tidak termasuk dalam daftar sepertiga negara yang akan terimbas resesi global tersebut.
Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, sebelumnya menyebut 2023 akan menjadi tahun yang sulit karena dinamika kekuatan ekonomi utama global yang cenderung melemah, yakni Amerika Serikat, Eropa, dan Cina. Karena itu, Kristalina kembali mengingatkan seluruh ekonomi global soal potensi resesi ini.
Menyikapi prediksi tersebut, Sri Mulyani optimis bahwa Indonesia akan mampu menjaga pertumbuhan ekonominya agar tidak terdampak resesi global. Terlebih, Indonesia tidak masuk dalam daftar sepertiga ekonomi global yang diprediksikan IMF bakal terkena resesi.
Baca Juga:Apa Beda NU dan Muhammadiyah? Begini Guyon Cerdas KH Hasyim MuzadiPuisi: Perjalanan Negeri Mimpi
“IMF baru saja mengeluarkan prediksi sepertiga dari ekonomi dunia akan kemungkinan terkena resesi. Kita tidak termasuk yang sepertiga, insya Allah kita jaga terus,” ujar Sri Mulyani dalam video YouTube Kementerian Keuangan, dikutip pada Ahad, 8 Januari 2023, seperti dilansir https://www.tempo.co/ pada Minggu (8/1/2023) siang.
Namun demikian, Sri Mulyani tetap mengingatkan soal kondisi Indonesia di 2023 yang menurutnya bakal memiliki banyak tantangan, khususnya dinamika politik menuju Pemilu 2024. Di saat bersamaan, kondisi dalam negeri ini akan ditambah dengan faktor eksternal yakni ekonomi global yang juga sedang menghadapi resesi. “Jadi pasti suhu akan sedikit meningkat,” kata dia.
Beruntung, Indonesia relatif memiliki modal ekonomi yang cenderung menguat di 2022 kemarin. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III tahun 2022 mencapai angka 5,72 persen. Sri Mulyani pun berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2022 tetap bertahan di kisaran angka 5 persen. “Tapi tantangan di 2023 akan lebih berat. Ini hars terus dijaga dengan optimis sekaligus kewaspadaan,” tandasnya.
Tantangan BeratSementara Ekonom senior Universitas Indonesia, Faisal Basri, pun menilai Indonesia akan menghadapi tantangan berat di 2023, meski mungkin saja tidak mengalami resesi. Tantangan itu terutam karena perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh ekonomi global, meski tetap butuh waktu agar dampaknya sampai ke tanah air.