Jika kamu mengenal seseorang yang selalu mengatur segala hal agar berpusat pada dirinya atau terlihat tidak memedulikan orang lain, kemungkinan besar kamu sedang berhadapan dengan orang egois atau self centered.
Biasanya, perilaku ini muncul akibat gangguan psikologis narsistik yang membuat mereka kesulitan untuk menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Orang dengan gangguan kepribadian ini bisa jadi memiliki rasa harga diri yang rapuh. Mereka berusaha untuk menjadi superior untuk membentengi harga dirinya.
Para narsisis berusaha memastikan bahwa dia adalah poros perputaran lingkungannya. Sehingga perilaku ini juga disebut sebagai self centered, di mana mereka menjadikan diri sendiri sebagai pusat interaksi tanpa menaruh perhatian kepada orang lain.
Baca Juga:Limitasi Diri: Mindset yang Buat Kamu “Gitu-Gitu Aja”Patah Hati: Dampak pada Kesehatan serta 6 Cara Mengatasinya
Perilaku egois menciptakan hubungan yang jauh dari kenyamanan, di mana orang lain dipaksa tunduk terhadap dominasi yang lainnya. Alih-alih bersifat dua arah, relasi yang terbangun justru mengarah pada satu titik, yakni orang dengan sifat self centered.
Orang dengan kecenderungan self centered memiliki kebiasaan yang dapat diidentifikasi. Yuk, kenali apakah kamu atau orang di sekitarmu termasuk ke dalam kategori ini!
Membangun Percakapan Sepihak
Bercakap-cakap dengan orang egois membuatmu merasa bahwa mereka cenderung memonopoli percakapan. Topik yang dibicarakan adalah tentang mereka atau segala sesuatu yang membuat mereka terlibat lebih aktif dalam pembicaraan.
Biasanya, kamu akan kesulitan untuk masuk ke dalam pembicaraan karena mereka terlalu banyak berbicara dan tidak ingin disela. Bahkan, ketika kamu mencoba untuk membelokkan topik, mereka kembali membawa pembicaraan ke arah yang mereka mau.
Misalnya, kamu bisa jadi sedang mencurahkan betapa sulitnya pekerjaan yang kamu lakukan. Namun, lawan bicaramu mengambil kesempatan untuk terus berbicara tentang tekanan pekerjaan mereka sendiri tanpa menanggapi keluhanmu.
Orang yang egois memiki sedikit kapasitas untuk ingin tahu tentang orang lain, terlebih menaruh simpati kepada mereka.
Tidak Memberikan Timbal Balik
Dalam hubungan dengan orang yang egois, kamu mungkin menemukan pola yang jelas bahwa ketika kamu memberikan waktu, energi, hingga perhatian kepada orang lain, orang tersebut tidak melakukan hal yang serupa.