RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kabupaten Batang mencatat, capaian realisasi investasi pada tahun 2022 mencapai Rp5,6 triliun dari target yang ditetapkan Rp9,2 triliun. Namun angka tersebut berpeluang bertambah, mengingat data yang disajikan baru sampai triwulan tiga.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso mengatakan, bahwa capaian investasi sebesar Rp5,6 triliun itu diperoleh dari kurun waktu bulan Januari hingga September 2022.
“Ya, itu merupakan perolehan dari triwulan satu sampai tiga saja. Karena untuk triwulan empat, yakni Oktober hingga Desember, kami masih menunggu rilis resmi nilai investasi dari BKPM,” ungkap Wahyu, Jum’at (6/1/2023).
Baca Juga:Korban Pencabulan Meluas ke 3 Kelurahan, Posko Aduan pun DibukaPasokan Lancar Pasca Banjir, Harga Komoditas Dapur Kembali Stabil
Menurutnya, akan ada tambahan nilai investasi pada triwulan empat, meskipun jika ditotal nilai invetasi 2022 itu belum bisa memenuhi target yang ditetapkan.
“Berat untuk bisa realisasi target tahun 2022. Beda dengan tahun sebelumnya, karena pada tahun 2021 memang ada investasi yang besar dan proyek PLTU yang belum selesai,” katanya.
Disebutkan Wahyu, capaian nilai investasi di tahun 2021 mencapai Rp7,5 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp8,4 triliun. “Untuk target tahun 2023 ini belum keluar. Masih menunggu rilis nilai investasi yang triwulan empat dari BKPM itu,” terangnya.
Dikatakan Wahyu, hadirnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Batang Industrial Park (KI BIP) sangat membantu pencapaian realisasi investasi di daerah itu.
“Tak dipungkiri keberadaan KIT Batang dan KI BIP sangat berpengaruh pada pencapaian realisasi nilai investasi yang ditargetkan Pemkab Batang. Terlebih, dua kawasan itu kini tengah menjadi magnet investasi bagi Penanam Modal Dalam Negeri maupun Penanam Modal Asing,” katanya.
Ia pun mengungkapkan, penyumbang investasi terbesar pada 2022 ialah dari penanam modal asing (PMA). Di mana dari total capaian investasi Rp5,6 triliun, Rp4 triliun berasal dari investasi PMA.
“Nilai realisasi investasi dari PMA mencapai Rp4 triliun. Beberapa PMA yang sudah merealisasikan investasinya di KIT ada dari KCC Glass, Wavin, dan Rumah Keramik Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga:Gatal dan Diare Menjalar Pasca Banjir, Dinkes Kendal Siagakan 9 PuskesmasABG yang Tewas di Pantura Kendal November Lalu, Fix Korban Tawuran Geng
Ditambahkan Wahyu, direncanakan pada 2023 juga akan ada tambahan investor baru yang akan menempati lahan KIT Batang. Tiga diantaranya PMA dan dua lainnya penanam modal dalam negeri (PMDN).