BATANG- Wajah sumringah ditunjukkan Ara, Bocah kelas 3 SD asal Proyonanggan Selatan. Ia senang bisa dihibur lewat aksi kocak personil Badut Ndower. Rasa takut akan banjir yang ia rasakan pun hilang berganti dengan keceriaan yang ia rasakan bersama-sama temannya.
Apalagi, bersama Badut Ndower mereka dihibur dengan aneka permainan. Seperti bermain kereta-keretaan, dan juga bermain tebak berhadiah.
Rupanya, aksi Badut Ndower ini diinisiasi oleh komunitas Kampung Hijrah, Omah Tani dan Serikat Pekerja Nasional (Batang). Ketiga komunitas ini menghadirkan program trauma healing untuk warga terdampak banjir di kelurahan Proyonanggan Selatan, Jumat (6/1/2023) di Kampung Jamune Bu’e.
Baca Juga:Dewan Pakar DPP PKS : PKS Tidak Ada Hubungannya dengan WahabiTakut Ada Korban, SDN Karangasem 08 Batang Larang Murid Bawa Lato-lato ke Sekolah
“Hadirnya Badut Ndower di sini selain menghibur juga bisa mengembalikan semangat anak dengan beragam permainan,” kata perwakilan panitia, Gotama Bramanti di sela kegiatan.
Anggota tim Badut Ndower, Sulis merasa bahagia bisa turut menghibur anak-anak korban banjir. Ia berharap anak-anak dapat menghilangkan traumanya dengan aneka hiburan yang ia dan timnya berikan. Pihaknya turut mengapresiasi Kampung Hijrah, SPN dan Omah Tani yang sudah bekerja sama dalam program trauma healing ini.
“Alhamdulillah kami bisa menghibur anak-anak yang terdampak banjir. Anak-anak juga terlihat antusias dan gembira, semoga dengan kehadiran kami mereka tidak trauma lagi,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, warga terdampak banjir pun mendapat pelayanan periksa kesehatan gratis dari pihak medis. Ratusan warga Proyonanggan Selatan, baik yang terdampak banjir maupun tidak pun bisa berobat gratis di sini.
Perwakilan tim medis, dr Junaedi Wibawa menyampaikan, pengobatan gratis digelar sebagai bakti sosial kepada warga yang terdampak banjir.
“Ini bisa membantu mereka yang tidak bisa berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan karena faktor baru terdampak banjir, jadi kegiatan ini sangat membantu memudahkan warga memperoleh layanan kesehatan yang ringan,” terangnya.
Kebanyakan warga mengeluh mengalami pegal linu usai bebersih pasca banjir. Sebagian dari mereka juga ada yang menderita hipertensi. Sedangkan anak-anak mayoritas terkena batuk pilek dan flu, serta diare. (nov)