Insecure, biasa kita menyebutnya, adalah situasi dimana seseorang merasa tidak percaya diri, minder, takut, cemas, sehingga perasaaan itu memunculkan perasaan tidak aman terhadap harga diri serta diri mereka secara keseluruhan.
Faktor penyebab insecurity bisa bermacam-macam, bisa karena trauma di masa lalu, tekanan dari masyarakat, serta kecemasan dalam bersosialisasi.
Akibat jika insecurity terus berlanjut? Seseorang bisa kesulitan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup, hidup terisolasi, selalu merasa cemas, hingga bisa mengganggu kesehatan mental.
Baca Juga:Kamu Insecure? Ketahui 3 Penyebab dan Cara Mengatasinya!Pura-pura Bahagia: Catatan Psikologi untuk Kesedihan yang Tersenyum
Tapi, insecurity tak hanya satu. Ada beberapa jenis insecurity yang ternyata bisa terjadi pada setiap orang.
Jenis Insecurity
Rasa tidak aman atau insecurity tidak hanya dilihat dari satu segi. Setidaknya, ada 5 jenis insecurity yang banyak orang rasakan. Berikut penjelasannya:
Body Image Insecurity
Body image insecurity adalah hal yang paling banyak dan sangat umum terjadi, terutama pada kaum perempuan. Jenis insecurity ini mencangkup kondisi berat badan, tinggi badan, bentuk tubuh, bentuk wajah, bentuk gigi, dan segalanya yang berhubungan tubuh.
Kondisi insecurity bisa bertambah buruk karena penilaian masyarakat juga karena penilaian diri sendiri. Orang lain kerap melakukan body shaming terhadap orang lain, dan orang dengan body image insecurity akan membalasnya dengan men-judge diri sendiri lebih keras lagi. Dia akan merasa tidak berharga, tidak cukup, dan hal ini kaan berujung pada pikirna yang tertekan hingga depresi.
Cara mengatasinya: Hindari pikiran negatif atas kondisi tubuh yang lain. Fokuslah pada anggota tubuh yang disukai, misalnya jemari. Dari situ, buatlah jemari jadi secantik mungkin. Dengan belajar mencintai diri sendiri, perlahan-lahan body image insecurity akan mereda dan kepercayaan diri akan meningkat.
Social Insecurity
Jenis insecurity ini biasnya bersangkutan dengan ketidakpercayaan diri pada kemampuan diri sendiri untuk bersosialisasi. Hal ini sering kali bermula dari pikiran negatif dan kemecasan sseorang atas penilaian yang akan diberikan orang, trauma di masa lalu, dan kecemasan akan apa yang akan terjadi di masa depan.