*2022 Terjadi 254 Kejadian Bencana, 2023 Empat Kelurahan Banjir
TEGAL – Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Di Kota Tegal, cuaca ekstrem diprediksi mencapai puncaknya pada Februari mendatang. Informasi ini dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal dalam Rapat Kerja Komisi I DPRD Kota Tegal di Ruang Rapat Komisi I, Senin (9/1).
Rapat Kerja dipimpin Wakil Ketua Komisi I Moh Muslim dan Sekretaris Komisi I Ely Farisati beserta Anggota Komisi I Sodik Gagang, Amiruddin, dan Tauchidin. ”Prakiraan BMKG, Desember sampai pertengahan Maret. Kota Tegal, puncak cuaca ekstrem di Februari,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Mochammad Mabrur.
Menurut Mabrur, saat ini merupakan musim transisi cuaca. Terdapat fenomena pergeseran dari hujan ke kemarau yang berakibat terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi. Sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2022, BPBD Kota Tegal mencatat sebanyak 254 kejadian bencana. Kejadian bencana alam yang mendominasi adalah gelombang tinggi.
Baca Juga:Cerita Warga Mengantisipasi Luapan Sungai Kemiri Kota Tegal, Bunyikan Tiang Listrik Hingga Ketuk Pintu Tiap RumahWarga Grebek Toko Penjual Obat Terlarang
Kemudian pada 2023, terjadi luapan air Sungai Kemiri pada Kamis (5/1) pukul 00.55, dampak dari hujan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur Kota Tegal pada Rabu (4/1) pukul 18.55 dan hujan intensitas tinggi di Kabupaten Tegal sejak pukul 16.00. Akibatnya, terjadi banjir di beberapa titik wilayah Kelurahan Sumurpanggang dan Kalinyamat Kulon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.
Esok harinya, Jumat (6/1) pukul 02.00 terjadi luapan air Polder Bayeman dampak dari hujan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Kota Tegal pada Kamis (5/1) pukul 18.55 dan hujan intensitas tinggi di Kabupaten Tegal sejak pukul 17.00. Akibatnya, berdampak terjadinya banjir di beberapa titik wilayah Kelurahan Krandon dan Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana.
Upaya penanganan yang dilakukan BPBD Kota Tegal, sebut Mabrur, melakukan kaji cepat dan evakuasi warga, berkoordinasi dengan OPD terkait, mendirikan pos pelayanan kesehatan, serta dapur umum untuk mencukupi kebutuhan dasar warga terdampak.
Dari empat kelurahan yang terdampak, meliputi Kelurahan Sumurpanggang, Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kelurahan Krandon, dan Kelurahan Kaligangsa. Keempatnya berada di wilayah Kecamatan Margadana. Sebanyak 7.709 warga dan 1.872 warga terdampak. Sementara jumlah warga yang mengungsi 162 jiwa dan fasilitas umum yang terendam 35 unit.