Pernahkan Anda Tak Bersemangat Bekerja, Waspadai Mungkin Anda Alami Burnout, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya

Pernahkan Anda Tak Bersemangat Bekerja, Waspadai Mungkin Anda Alami Burnout, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi. (sumber foto: freepik.com)
0 Komentar

KAJEN, Radarpekalongan.id – Pernahkan Anda merasa di titik jenuh. Anda mengalami situasi dimana merasa lelah secara fisik dan mental, serta tidak lagi bersemangat untuk melakukan pekerjaan?.

Jika tidak diantisipasi, setiap pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya memiliki risiko untuk menyebabkan stres. Hal ini lumrah terjadi pada karyawan atau pekerja yang memiliki ritme kerja yang sama setiap harinya, bertahun-tahun, dan dituntut untuk memenuhi target tertentu oleh perusahaan atau instansi tempat bekerja.

Jika pekerjaan yang terus menerus dilakukan selama bertahun-tahun tanpa adanya variasi atau perubahan, penuh dengan tuntutan dan target, serta hasil yang didapat seringkali tidak sesuai dengan harapan akan menyebabkan orang rentan mengalami apa yang dikenal dengan burnout.

Baca Juga:12 Cara Merawat Aglonema Agar Tanaman Hias Unik Ini Tumbuh SuburWaspadai Efek Keracunan Snack Ngebul, Dinkes Kabupaten Pekalongan Edarkan Imbauan

Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan. Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi dengan tepat karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Siapa saja bisa mengalami burnout. Namun, kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang yang sering memaksa diri untuk terus bekerja, kurang mendapatkan apresiasi pekerjaan dari atasan, memiliki beban kerja yang berat, atau memiliki pekerjaan yang monoton.

Burnout dipicu oleh stres berat di tempat kerja yang tidak teratasi sehingga membuat penderitanya kehilangan semangat bekerja, bahkan kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya

Istilah burnout sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun 1974 dalam bukunya, Burnout : The High Cost of High Achievement. Freudenberger awalnya mendefinisikan kelelahan sebagai ketiadaan motivasi atau insentif, terutama dimana pengabdian seseorang pada sesuatu mengalami kegagalan sehingga tidak bisa menghasilkan hal yang diinginkan.

Ciri-ciri seseorang mengalami burnout diantaranya:

1. Hilangnya semangat bekerja dan kelelahan

Salah satu ciri burnout adalah hilangnya semangat bekerja dan minat terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Tetap bekerja tanpa adanya semangat dapat menguras banyak energi sehingga memicu kelelahan.

2. Benci dengan pekerjaan yang digeluti

Burnout bisa menyebabkan stres dan frustrasi saat bekerja. Ini membuat seseorang menjadi sulit berkonsentrasi, merasa tidak kompeten, terbebani, dan akhirnya membenci pekerjaan yang sedang ia geluti.

0 Komentar