- Pemilihan pot sebagai wadah media tanam
Anda bisa memilih pot baik yang terbuat dari logam semacam drum, tanah liat, plastik, kayu dan semen. Pot yang terbuat dari tanah liat dan kayu adalah yang paling baik. Karena kedua pot tersebut memiliki tingkat kelembaban dan temperatur yang stabil. Meski keduanya memiliki kelemahan yang tidak tahan lama. Pilihlah pot yang memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini untuk memudahkan pengawasan saat akar tumbuh dan tidak menembus tanah, juga untuk aliran drainase.
- Penanaman bibit tanaman
Jika media tanam, pot, dan bibit sudah siap, tanamlah dengan langkah-langkah sebagai berikut:a) Ambilah pot yang telah Anda pilih sesuai dengan ukuran tanaman lalu diisi dengan pecahan genteng sebagai dasar. Satu lapis saja. Lalu di atasnya isi dengan sabut kelapa atau ijuk satu lapis. Baru di atasnya diisi dengan media tanam sampai setinggi setengah pot.b) Jika bibit terlalu lebat, pangkas daunnya baru buka polibag bibit dan letakkan di tengah-tengah. Timbun kembali dengan media tanam hingga ke pangkal batang bibit.Padatkan media tanam di sekitar batang dengan menekan-nekan, pastikan bahwa tanaman sudah tertopang dengan sempurna. Siram lah dengan air secukupnya untuk kelembaban.
- Perawatan tabulampot
1) Penyiraman
Tabulampot yang telah jadi harus diletakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan tiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan, penyiraman bisa saja saat media tanam terlihat kering.
Baca Juga:Curug Bendo, Pesona Air Terjun di Pedalaman Hutan Pakuluran Pekalongan7 Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Tersesat di Hutan Pakuluran Doro, Ini Kisah Pencariannya Yang Menggemparkan
- Pemangkasan
Tujuan pemangkasan yaitu pemangkasan bentuk, produksi, dan peremajaan. Pemangkasan bentuk untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.
Salah satu teori umum dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder, dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman.