KAJEN,Radarpekalongan.id – Sebanyak 7 mahasiswa UIN Abdurahman Wahid Pekalongan atau UIN Gus Dur tersesat di hutan di Desa Sidoharjo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Mereka sedang melaksanakan KKN di desa itu dinyatakan hilang dan tersesat saat jalan-jalan ke hutan.
Setelah dilakukan pencarian selama empat jam lebih dengan menerabas hutan lebat di tengah malam, ketujuh mahasiswa yang tersesat di hutan ini ditemukan selamat pada Jumat (13/1/2023) dini hari.
Kades Sidoharjo Surono, Jumat (13/1/2023), menuturkan, ada 12 mahasiswa yang melaksanakan KKN di desanya. Pada Kamis (12/1/2023), sekitar pukul 11.00 WIB, 7 mahasiswa berpamitan akan pergi ke hutan, untuk menikmati suasana hutan di pedesaan tersebut. Namun ketujuh mahasiswa ini justru tersesat di hutan.
Baca Juga:Tanaman Aglonema Kesayangan Layu, Coba 8 Langkah Ini Agar Sehat KembaliJumat Curhat Polres Pekalongan, Kades di Kecamatan Karanganyar Keluhkan Maraknya LSM Masuk Desa Hingga Peredaran Miras
7 Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Pekalongan tersesat di hutan bisa diselamatkan. (Hadi Waluyo)
Lima mahasiswa lainnya tinggal di posko KKN di rumah salah satu warga di Dukuh Pakuluran. Namun hingga sore hari ketujuh mahasiswa ini belum pulang ke posko KKN, sehingga membuat rekan dan warga khawatir.
“Hingga sore kok belum pulang. Teman-temannya dan yang punya rumah untuk posko gothak. Katanya ingin jalan-jalan ke hutan, tapi kenapa hingga sore hari belum juga pulang,” tutur Surono.
Informasi itu lantas dilaporkan ke warga desa lainnya. Tak pelak, seluruh warga khawatir. Warga pun berupaya mencari keberadaan mereka di dalam hutan pada malam hari. Berkat status WhatsApp salah satu mahasiswa yang tersesat di hutan, keberadaan mereka mulai ada titik terang.
“Satu kampung pergi mencari mereka ke hutan. Ada informasi mereka berada di dekat prasasti. Dari informasi ini, warga lebih yakin akan keberadaan mereka. Prasasti di hutan itu ada dua. Sebenarnya bukan prasasti tapi tugu pengukur ketinggian. Satu tugu di hutan Prabuto masuknya Petungkriyono, dan satu lagi di gunung Penangkulon di Dukuh Pliken Desa Pungangan,” terang Surono.
Dengan melihat jalur yang ada, warga menilai ketujuh mahasiswa itu kemungkinan berada di tugu di Dukuh Pliken. Sebab jalur ke hutan Prabuto lebih ekstrem dan jauh.