Mukena Diperkenalkan Wali Songo Guna Mengakomodir Syariat Islam dan Budaya Jawa

Mukena Diperkenalkan Wali Songo Guna Mengakomodir Syariat Islam dan Budaya Jawa
Seorang model memperkenalkan mukena batik karya Batik Rayhan Pekalongan. (Radarpekalongan.id/abdurohman)
0 Komentar

Muslim Timur Tengah juga mengenal pakaian yang disebut dira’, sejenis gamis yang lebih lebar dan longgar menjuntai hingga telapak kaki yang dipadukan dengan kerudung. Perempuan muslim yang mengenakan hijab dalam kegiatan hariannya, biasanya melakukan ibadah salat dengan pakaian yang mereka kenakan saat itu juga.

Meski saat ini sudah banyak muslim Indonesia yang mengenakan hijab dalam kehidupan sehari-hari, mukena tetap banyak digunakan sebagai perlengkapan ibadah salat. Budaya yang sudah berlangsung cukup lama membuat perempuan muslim Indonesia merasa aneh jika salat tanpa menggunakan mukena, walaupun sudah mengenakan pakaian tertutup dan berhijab.

Mukena yang pertama kali dikenalkan oleh Wali Songo adalah satu potong pakaian panjang yang menutup kepala hingga mata kaki berwarna putih yang dibuat dari bahan katun. Seiring perkembangan budaya di Indonesia, bentuk mukena mengalami diversifikasi dalam berbagai aspek, mulai dari bentuk, bahan, dan warna.

Baca Juga:Walau Dianggarkan Rp50 Juta, FKUB Wujudkan Kehidupan Beragama Harmonis, Rukun dan DamaiGamis Batik Malaman, Desain Unik Cocok untuk Acara Formal dan Non Formal

Pada abad ke-20 terjadi komodifikasi mukena. Mulanya mukena adalah perlengkapan solat yang harus dibuat sendiri. Komodifikasi menyebabkan pergeseran posisi mukena menjadi barang ekonomi. Semakin banyak perempuan muslim yang lebih memilih untuk membeli mukena daripada membuatnya sendiri.

Kondisi ini memberikan peluang bagi para produsen untuk mengembangkan industri produk perlengkapan salat. Para produsen berlomba-lomba membuat produk mukena dengan berbagai fitur untuk menarik minat konsumen. Mulai dari mukena dengan beram warna hingga mukena batik yang bisa dilipat dalam bentuk yang kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Mukena tidak lagi di dominasi warna putih polos, berbagai ragam hias diaplikasikan untuk mempercantik tampilan mukena. Bahan yang digunakan semakin beragam, bentuk dan model juga semakin bervariasi, bahkan ada mukena yang mengdaptasi bentuk abaya dan pakaian salat dari negara Timur Tengah lain.  

Produsen menawarkan beragam mukena cantik aneka warna dengan bahan yang nyaman. Hal ini juga tidak bertentangan dengan agama, malahan dianjurkan. Dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan terindah dalam salat, karena salat adalah bentuk komunikasi langsung seorang hamba dan Tuhannya. (dur/digali berbagai sumber)

0 Komentar