KAJEN,Radarpekalongan.id – Meski kopi minuman menyehatkan, namun jika dikonsumsi berlebihan akan berdampak buruk. Kopi aman dikonsumsi jika dalam jumlah rendah hingga sedang. Namun, kopi dengan kafein dosis tinggi mungkin memiliki dampak negatif dan bahkan berbahaya.
Berikut beberapa dampak negatif terlalu banyak minum kopi:
- Kecemasan
Pada dosis yang tinggi, kafein efeknya dapat menyebabkan kecemasan dan rasa gugup. Gangguan kecemasan yang diinduksi kafein adalah salah satu dari empat sindrom terkait kafein yang berkaitan dengan gangguan mental. Jika Anda sering merasa gugup atau gelisah setelah minum kopi, sebaiknya kurangi atau batasi jumlah konsumsinya.
- Tekanan darah tinggi
Kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada kebanyakan orang. Namun, kafein terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulannya pada sistem saraf. Tekanan darah yang meningkat adalah faktor risiko serangan jantung dan stroke, karena dapat merusak arteri seiring waktu. Akibatnya, aliran darah ke jantung dan otak jadi terbatas.
Baca Juga:Sudahkah Anda Ngopi Pagi Ini, Manfaatnya Bisa Cegah Kanker Hingga Kurangi Stres LhoJangan Disepelekan, Ini 8 Manfaat Shalat Berjamaah
- Insomnia
Kafein mampu membantu tubuh tetap terjaga dari tidur. Di sisi lain, terlalu banyak kafein dapat membuat seseorang kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas. Terlalu sering minum kopi dapat mengurangi total waktu tidur, terutama pada orang tua. Karenanya, penting untuk memperhatikan jumlah dan waktu meminum kopi untuk mengoptimalkan tidur.
- Masalah pencernaan
Efek pencahar kopi dikaitkan dengan pelepasan gastrin, yaitu hormon yang diproduksi lambung yang mempercepat aktivitas di usus besar. Kafein juga merangsang gerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Jadi, tidak heran jika terlalu banyak dan sering minum kopi dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare pada beberapa orang.
- Kerusakan otot
Rhabdomyolysis adalah kondisi yang sangat serius ketika serat otot yang rusak memasuki aliran darah, menyebabkan gagal ginjal, dan masalah lainnya. Beberapa kasus rhabdomyolysis dikaitkan dengan asupan kafein yang berlebihan, meskipun relatif jarang terjadi. (had)