RADARPEKALONGAN.ID – Tidur merupakan satu di antara tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla, untuk itu perlu diketahui adab dalam tidur sesuai sunah Nabi. Tidur juga salah satu rahmat Allah. Tidur bukan sekedar rutinitas belaka.
Ilustrasi tidur (Sumber foto: freepik.com)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari, serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan“. [Ar Rum/30: 23].
Manfaat Tidur
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Maad menyebutkan, tidur memiliki dua manfaat penting, yaitu:
- Untuk menenangkan dan mengistirahatkan tubuh setelah beraktivitas. Sebagaimana firman Allah.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat“. [An Naba/78 : 9]
Baca Juga:Dua Pohon Besar Tumbang, Jalur Karanganyar – Lebakbarang TerputusBertekad Profesional dan Bersih dari KKN, Ini Yang Dilakukan Jajaran KPU Kabupaten Pekalongan
2. Untuk menyempurnakan proses pencernaan makanan yang telah masuk ke dalam tubuh. Karena pada waktu tidur, panas alami badan meresap ke dalam tubuh sehingga membantu mempercepat proses pencernaaan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam. Pada sebagian riwayat dijelaskan, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur berbaring di atas rusuk kanan Beliau. Terkadang Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur terlentang dengan meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain. Sesekali Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam letakkan telapak tangannya di bawah pipi kanan Beliau. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa. Satu catatan penting juga, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah tidur dalam kondisi perut penuh berisi makanan.
Ilustrasi tidur di pagi hari (Sumber foto: freepik.com)
Tentang tidur siang, sebagian ulama ada yang membaginya ke dalam tiga kategori:
1) Tidur siang pada tengah hari saat matahari bersinar terik. Tidur ini biasa dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam2) Tidur pada waktu dhuha. Tidur ini sebaiknya ditinggalkan, karena membuat kita malas serta lalai untuk berusaha meraih kemashlatan dunia dan akhirat3) Tidur pada waktu ashar. Ini merupakan waktu tidur yang paling jelek.