Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam. Beliau bangun ketika mendengar kokok ayam jantan dengan memuji Allah dan berdoa.
الحَمْدُ اللهِ الَذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ ما أَمَاتَناَ وَ إِلَيْهِ النُشُور
“Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadanya seluruh makhluk kan dibangkitkan”.
Lalu Beliau bersiwak kemudian berwudhu dan shalat. Satu pengaturan yang memberikan hak bagi fisik serta jiwa manusia sekaligus. Karena istirahat yang cukup akan memulihkan kekuatan tubuh dan menopang kita agar dapat beraktivitas dan beribadah dengan baik. Adapun shalat, merupakan aktivitas ritual yang akan memberikan ketenangan bagi jiwa.
Baca Juga:Dua Pohon Besar Tumbang, Jalur Karanganyar – Lebakbarang TerputusBertekad Profesional dan Bersih dari KKN, Ini Yang Dilakukan Jajaran KPU Kabupaten Pekalongan
Adab Dalam Tidur
Berikut adab dalam tidur sebagaimana ditulis oleh Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani seperti dilansir almanhaj.or.id.
1. Mengawali tidur dengan membaca doa
Adab dalam tidur yang pertama adalah mengawali tidur dengan membaca doa sebagai berikut:
بِسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا.
“Dengan Nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup.” [HR. Al-Bukhari no. 6324 dan Muslim no. 2711]
2.Tidak mengakhirkan tidur malam
Adab dalam tidur berikutnya jangan tidur terlalu malam atau tidak mengakhirkan tidur malam selepas shalat Isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (murajaah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga.
Ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Radhiyallahu anhu:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ (صَلاَةِ) الْعِشَاءِ وَالْحَدِيْثَ بَعْدَهَا.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.”
Jangan tidur terlalu malam, bisa berakibat sulit bangun Subuh (Sumber foto: freepik.com)
3. Wudhu sebelum tidur
Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu terlebih dahulu. Adab dalam tidur ini sebagaimana hadits:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ.
Baca Juga:Satpol PP Kabupaten Pekalongan Tindak Reklame Tak BerizinPDAM Tirta Kajen Buka Gerai di Mal Pelayanan Publik
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” [HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710].
4. Posisi Tidur di Atas Sisi Sebelah Kanan dan Berbantal Tangan Kanan
Adab dalam tidur selanjutnya sesuai sunah Nabi ialah hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: