8 Fakta Psikologi tentang Cinta yang Belum Banyak Diketahui

fakta psikologi tentang cinta
Radar Pekalongan - 8 Fakta Psikologi tentang Cinta yang Belum Banyak Diketahui (Ilustrasi dari Unsplash)
0 Komentar

Cinta itu Produktif

Fromm, tokoh psikologis menyebutkan bahwa kepribadian yang sehat memiliki cinta yang produktif. Hal ini berbeda dengan cinta erotis.

Cinta produktif memiliki empat poin, yaitu kasih sayang, tanggung jawab, rasa hormat, serta pengetahuan. Cinta tidak bisa timpang pada salah satu titik saja.

Bergandengan bisa Meredakan Stres

Penelitian menyebutkanbahwa kontak fisik dengan orang yang kita cintai bisa meredakan ketegangan dan membuat seseorang jadi lebih rileks. Selain itu, kontak fisik seperti bergandengan tangan bisa mejadi dukungan moral yang sanat efektif.

Baca Juga:2 Tipe Coping Strategy, Bagaimana Caramu Bertahan dalam Tekanan?Prokrastinasi: Kebiasaan Nunda Melulu Sampai Enggak Punya Waktu!

Jadi, saat kamu mengaami hari yang buruk, salah satu cara untuk megembalikan kadar sopamin dan serotonin dalam otak kamu adalah dengan bergandegan tangan dengan orang yang kamu cintai.

Jatuh Cinta Tidak Butuh Waktu Lama

Cinta pada pandangan pertama nyata adanya, dan faktanya adalah otak hanya butuh waktu seperlima detik untuk merespon itu semua.

Saat pandangan kita jatuh pada orang yang kita cintai, ada 12 titik saraf di otak yang saling terlibat. Saat itu pula, otak merespon dengan melepas hormon-hormon seperti oksitosin, dopamin, vasopresin dan adrenalin ke seluruh otak.

Kita jadi Mirip Pasangan setelah Lama Menjalin Hubungan

Kata mitos lama, jodoh itu yang mirip sama kita. Dan ungkapan lawas itu tidak sepenuhnya salah. Karena, secara ilmiah kemiripan kita dengan pasangan bisa disebabkan oleh konsumsi makanan serta lingkungan. Kemiripian juga bisa dilihat dari sisi psikologis, dimana interaksi kepribadian serta empati yang sudah berlangsung lama bisa membentuk kemiripan antar pasangan.

Cinta Bisa Meredakan Rasa Sakit

Penelitian dari Stanford menyebutkan bahwa cinta memiliki reaksi yang sama dengan obat penenang seperti kokain. Hal ini bisa dijadikan sebagai penenang saat situasi stres.

Dalam kata lain, cinta yang bisa meredakan rasa sakit juga menyebabkan kecanduan. Karena obat-obat penenang dan cinta menyasar pada sarah otak yang sama dan melepas zat kimia alami yang sama. Yang menyebabkan seseorang merasakan kegembiran, keindahan, dan rasa nyaman.

0 Komentar