Tingkat pemujaan selebritas entertainment-social ini dianggap sebagai tingkatan rendah, di mana mereka memandang selebritas sesuai dengan perannya, yakni mengoptimalkan talenta di dunia hiburan. Mereka mendukung selebritas, membicarakannya dengan teman penggemar, dan lainnya.
Namun, karena mereka berada di dalam kelompok sosial, bukan tidak mungkin mereka bergerak ke tingkat pemujaan yang lebih tinggi. Bagaimanapun, lingkungan memberikan pengaruh yang besar pada manusia.
Intense-Personal Level
Level pemujaan yang intens dan personal terdiri dari orang-orang yang terobsesi dengan selebritas favorit mereka dan menjadi kompulsif dalam menyalurkan emosi mereka terkait selebritas.
Baca Juga:8 Fakta Psikologi tentang Cinta yang Belum Banyak DiketahuiLingkungan Jadi Penyebab Mental Block yang Buat Sulit Produktif
Mereka percaya bahwa bintang yang dipuja adalah belahan jiwa mereka. Pada level ini, orang menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan neurotisme, di mana mereka lebih tegang, mudah berubah kondisi perasaannya, dan emosional.
Para peneliti menemukan bahwa tingkat pemujaan selebritas ini terkait dengan kesehatan mental yang buruk. Orang akan merasa senang ketika idola kegemarannya mendapat penghargaan tertentu, tersenyum di layar kaca, dan sebagainya. Sebaliknya, mereka akan bersedih ketika sang selebritas menemui kegagalan, bahkan perasaan itu hadir karena analisis ekspresi yang belum tentu kebenarannya.
Terdapat penelitian untuk mengukur tingkat pemujaan terhadap selebritas, dan ditemukan bahwa sebesar 20% dari responden berada di level ini.
Borderline-Pathological Level
Orang yang berada di level ambang patologi atau borderline-pathological tidak bisa mengontrol perilaku fantasi mereka terhadap selebritas. Mereka memiliki pemikiran yang ekstrem tentang selebritas, seperti rela menghabiskan banyak uang untuk membeli barang pribadi yang digunakan oleh idola mereka.
Mereka memiliki keinginan untuk membangun kedekatan emosional bahkan hingga ke tingkat kedekatan fisik dengan idola. Oleh karenanya, mereka ingin mengadopsi kebiasaan idola, menggunakan barang serupa, bahkan menguntit kesehariannya.
Dr Maltby, peneliti di bidang ini, mengatakan bahwa mereka merasa mempunyai ikatan khusus dengan selebritas, dan percaya bahwa selebritas tersebut juga tahu tentang mereka. Di titik ini, mereka merasa siap mati untuk selebritas, bersedia melakukan apa saja untuk idolanya.