KAJEN- Meski Pemerintah Pusat telah mendatangkan kedelai dari luar negara, namun harga kini masih tetap diangka Rp 12 ribuan. Untuk itu para perajin berharap harga kedelai bisa kembali normal diangka Rp 8 ribuan.
Harga kedelai diangka Rp 12 ribuan sebenarnya tergolong normal, karena sebelumnya Pemerintah pusat juga telah memberikan subsidi kedelai pada akhir 2022 lalu. Meski terjadi penurunan harga, namun perajin tidak bisa berbuat apa karena hanya berlangsung beberapa bulan saja.
“Sebelumnya memang ada subsidi pada waktu kedelai di harga Rp 14 ribuan, ” salah seorang perajin tempe Dukuh Tambor Desa Nyamok Kecamatan Kajen, Slamet Mujiono (61) kepada Radar, Kamis (19/01/2023).
Baca Juga:Tim Gabungan Pemkab Pekalongan Sidak Hotel TBBingung Mau Buat Brounis Tahu Coklat, Ini Resep dari Mahasiswa KKN Unikal
Menurutnya, untuk harga kedelai saat ini memang masih di Rp 12 ribuan, dan mudah mudahan dalam waktu dekat bisa turun sehingga tidak memberatkan para perajin.
“Pemerintah sudah mengumumkan ada impor kedelai melalui Bulog, akan tetapi harga belum turun lagi, ” lanjutnya.
Dengan rencana turunnya harga kedelai maka dapat membawa angin segar, karena bisa untuk tambah produksi.
“Harga jual masih sama, tapi kalau harga kedelai turun produksi masih tetap ya hanya bisa bertahan,” imbuhnya.
Senada perajin tempe lainya, Indah. Menurutnya, dengan wacana turunya harga kedelai membuatnya bisa menambah produksi.
“Sehari habis sekitar 30 Kg kedelai. Jadi kalau harga kedelai turun lumayan bisa buat nambah kedelai sehingga habisnya lebih banyak lagi,”imbuhnya.(yon)