RADARPEKALONGAN.ID – Produksi ikan asin di Kabupaten Kendal kembali menggeliat. Tempat penjemuran ikan asin di TPI Tanggul Malang Cepiring sudah mulai ramai kembali, setelah sebelumnya sepi akibat tak adanya pasokan.
Dari pantauan Rabu (18/1/2023) kemarin, para pekerja sudah beraktivitas lagi menjemur ikan seperti biasanya. Kebanyakan merupakan warga sekitar, termasuk ibu-ibu yang dibayar harian.
Berbagai jenis ikan, seperti ikan layur, teri, petek dan jenis ikan lainnya dijemur untuk dijadikan ikan asin. Ikan-ikan yang sudah kering akan dikirim ke berbagai daerah, seperti Jakarta hingga Sumatera.
Baca Juga:Jaga Stabilitas Ekonomi 2023, Pemkab Kendal Pantau Terus Perkembangan InflasiWarga Kendal Siap-siap! Bupati Dico Siap Bangunkan Sirkuit Balap Level Internasional
Ngatemo, salah satu pengusaha ikan asin mengatakan, sekitar setengah bulan usahanya terpaksa diliburkan, karena tidak ada pasokan ikan sama sekali. Namun sudah sepekan ini, mulai bekerja lagi, seiring dengan kondisi cuaca yang tidak ekstrem lagi, sehingga para nelayan pun mulai melaut. “Libur sekitar setengah bulan, cuaca ekstrem, kalau melaut sama saja bunuh diri,” tutunya, Rabu (18/1/2023).
Dalam kondisi normal, pihaknya rata-rata bisa memproduksi 2,5 ton hingga 3 ton ikan asin per hari. Produksi ikan asin tergantung pasokan dari nelayan. Harga ikan asin salama ini cenderung stabil atau naik turunnya harga hanya sekitar satu atau dua ribu rupiah per kilogramnya.
“Harga sih stabil, kalau pasokan melimpah atau pasokan langka, paling naik turunnya sekitar satu atau dua ribu rupiah per kilogram,” ungkapnya
Sementara itu Suheri mengatakan, meski cuaca sudah membaik, namun hasil tangkapan tidak banyak. Hal itu lantaran ikan-ikan di laut belum begitu banyak. “Ikan di laut kan musiman, sekarang belum musim, jadi hasil tangkapan tidak banyak,” jelasnya. (lid/sef)