RADARPEKALONGAN.ID – Baznas Kabupaten Batang kembali menggulirkan program kewirausahaan untuk membangun kemandirian santri. Saat ini Baznas telah menyiapkan paket pelatihan pangkas rambut bagi 30 santri pondok pesantren, untuk permulaan bakal menyasar Kecamatan Bawang.
Tidak cukup dibekali skill, Baznas Batang juga dipastikan bakal memberikan bantuan modal hingga peralatan untuk para peserta. Harapannya, para santri nantinya bisa membuka sendiri usaha pangkas rambut, sehingga mentas pondok sudah punya usaha.
Baznas karenanya akan menggandeng pelaku usaha pangkas rambut. Mereka akan memberikan pelatihan kepada para santri tentang keahlian memotong rambut yang nantinya bisa menjadi lahan usaha.
Baca Juga:Soal Mantan, Mungkin Laki-laki Hanya Sok TegarSimpatiknya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Bantu Evakuasi Pasien ODGJ ke RSUD
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Batang, KH Zainul Iroqi menyampaikan, pelatihan tersebut perlu diberikan kepada para santri, karena tidak setiap pribadi, mampu menguasai kompetensi pangkas rambut.
“Nanti akan kami datangkan tutor yang mahir untuk melatih santri cara mencukup dengan benar,” katanya, saat ditemui di Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Tragung, Kandeman, Kabupaten Batang, Rabu (18/1/2023).
Ia mengharapkan, ketika program itu terwujud, dapat menambah kompetensi santri khususnya di dunia bisnis. “Cukur rambut itu kalau dikembangkan pelakunya bisa buka salon dan menambah penghasilan. Selama ini para santri hanya belajar secara individu, dengan mengamati sekitarnya, lalu ditiru,” jelasnya.
Wakil Ketua Baznas Bidang Keuangan dan Pelaporan, Slamet Siswadi menambahkan, pelatihan ini bisa menambah kemampuan santri dalam memangkas rambut, baik kepada sesama santri maupun untuk menekuninya di dunia bisnis.
“Insya Allah pelatihan pangkas rambut akan dimulai di pondok pesantren yang tersebar di Kecamatan Bawang. Jumlah pondok pesantren di sana mencapai 15, peserta ada 30 santri,” terangnya.
Selain pelatihan dari para ahli, peserta juga akan memperoleh bantuan modal dan peralatan untuk mendukung keterampilannya.
Mansur, salah satu santri yang mempunyai kemampuan pangkas rambut secara otodidak menyampaikan, keterampilan yang diperoleh hanya melihat dari teman lain untuk selanjutnya diterapkan dalam membantu merapikan rambut sesama santri.
Baca Juga:Sempat Sepi, Produksi Ikan Asin di TPI Tanggul Malang Kendal Kembali MenggeliatJaga Stabilitas Ekonomi 2023, Pemkab Kendal Pantau Terus Perkembangan Inflasi
“Sudah lima tahun menjadi pemangkas rambut santri di sini. Alatnya juga seadanya, belum pakai alat pangkas listrik , pakainya gunting, jadi memakan waktu 15-20 menit,” tuturnya.