RADARPEKALONGAN.ID – Dihantam ombak besar yang terjadi di pesisir Pantai Utara Jawa, jalur utama atau alur lama keluar masuk kapal nelayan di TPI Tawang Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, kini tak bisa digunakan untuk lalu lintas kapal nelayan berukuran besar. Pasalnya, jalur yang tak jauh dari Mercusuar itu kini mengalami pendangkalan dan sendimentasi sehingga menjadi tertutup.
Para nelayan pun terpaksa harus melewati jalur baru yang letaknya sejajar dengan jalur lama untuk tetap bisa beraktivitas melaut. “Yang jadi persoalan jalur baru bentukan alam ini terdapat batu-batu besar sehingga dapat menjadi penghambat bagi kapal nelayan berukuran besar untuk melintas,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Kendal, Hudi Sambodo, usai memberikan bantuan beras paceklik kepada nelayan di TPI Tawang, Kamis (19/1/2023).
Hudi Sambodo mengungkapkan, dengan adanya pendangkalan ini, kini jalur utama atau alur lama untuk keluar masuknya kapal ke TPI Tawang Gempolsewu hanya bisa dilalui oleh kapal-kapal nelayan kecil. Namun para nelayan TPI Tawang beruntung masih bisa melaut dengan menggunakan jalur baru bentukan alam.
Baca Juga:Dear Wisatawan, Simak Nih Tips Berwisata ke Dieng yang Aman Saat Status WaspadaHindari Mobil Sampai Melewati Median Jalan, Trailer Ini Malah Dihantam Truk Lain
Untuk memastikan jalur baru tersebut bisa dilalui kapal nelayan besar dengan aman, pihak DKP sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan dan mengecek kedalaman jalur baru untuk kapal nelayan tersebut.
“Sudah dilakukan pengecekan kedalaman jalur baru tersebut, dalamya 2 meter lebih. Aman untuk keluar masuk kapal besar ke TPI Tawang saat nelayan melaut. Hanya saja, keberadaan batu-batu besar ini suatu saat bisa menjadi kendala bagi kapal besar. Ini musim baratan kita tunggu musim timuran kalau alur baru kedalaman masih memungkinkan untuk alur kapal tinggal nggeser aja batu-batu yang ada di alur baru,” jelas Hudi Sambodo.
BANTUAN NELAYAN- Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal salurkan bantuan beras paceklik kepada nelayan di TPI Tawang. Nur Kholid MS
Sementara terkait pemberian bantuan paceklik, Hudi menyebut ada 740 nelayan yang mendapatkannya. Bantuan berupa beras antara 10 Kg sampai 30 Kg, yang diberikan kepada nelayan yang menjual hasil tangkapannya ke TPI. Mereka juga mendapatkan bantuan dana saving.