Radarpekalongan.id – Di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil, ketahanan keuangan seringkali diuji. Apalagi jika terjadi kondisi-kondisi yang tidak diinginkan secara tiba-tiba. Misalnya terjadi musibah, terkena PHK, maupun kondisi buruk lainnya yang bisa saja tiba-tiba terjadi.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi kondisi di atas, dana darurat menjadi hal paling penting. Dana darurat adalah alokasi dana khusus yang dapat digunakan untuk bertahan hidup jika terjadi kondisi buruk secara tiba-tiba. Dana darurat sangat penting, tapi masih banyak yang mengabaikannya.
Jadi berapa sih idealnya dana darurat dan bagaimana cara menyiapkannya? simak terus artikel ini.
Baca Juga:Satu Lagi Pemain Naturalisasi Datang, Shayne Pattynama Segera Ucapkan Sumpah Jadi WNITolak Perpanjang Kontrak di AS Roma, Nicolo Zaniolo Menuju ke Liga Inggris
Berbagai sumber menyatakan, idealnya dana darurat disiapkan untuk enam sampai 12 bulan. Alokasinya adalah besaran biaya hidup per bulan dikalikan kebutuhan dana darurat. Misalnya dengan besaran biaya hidup per bulan sebesar Rp3 juta, maka kita harus menyiapkan Rp18 juta sampai Rp36 juta sebagai dana darurat.
Sehingga ketika mengalami musibah yang tidak terduga, kita masih memiliki kekuatan untuk bertahan sembari mencari solusi dari situasi yang dihadapi.
Lalu bagaimana cara mengumpulkannya? Banyak metode yang bisa digunakan. Salah satu yang paling mudah tentu saja menyisihkan uang pendapatan setiap bulannya sampai besaran target dana darurat terkumpul.
Agar bisa konsisten, kamu bisa menggunakan rumus 50:30:20 dalam alokasi penggunaan gaji atau pendapatan setiap bulannya. 50 persen digunakan untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan dan 20 persen sisanya untuk menabung. Misalkan kita memiliki pendapatan Rp5 juta per bulan, maka Rp1 juta dapat ditabung untuk dana darurat.
Dengan biaya hidup sebesar Rp3 juta per bulan, maka dibutuhkan 18 bulan atau satu setengah tahun mengumpulkan dana darurat untuk kebutuhan 6 bulan. Sementara untuk kebutuhan dana darurat selama 12 bulan, diperlukan menabung selama 36 bulan atau tiga tahun. Tentu masih banyak metode lain yang bisa digunakan untuk mempercepat pengumpulan dana darurat.
Lalu setelah terkumpul, bagaimana cara menyimpannya agar tidak tercampur dengan dana kebutuhan lainnya? Kamu bisa menyimpan dana darurat di tempat yang rendah resiko dan mudah diakses. Misalnya ditabung di bank, diinvestasikan di reksadana pasar uang atau diinvestasikan dalam bentuk emas.