PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Di tahun 2023 ini Kota Pekalongan dapat alokasi bantuan pembangunan 20 unit Rumah Unggul Sistem Panel (Ruspin) tahan gempa untuk keluarga prasejahtera dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Ruspin sendiri merupakan jenis rumah modular tahan gempa yang dikembangkan oleh Puslitbang Permukiman Kementerian PUPR. Pemprov Jawa Tengah sendiri telah me-launching ruspin sejak 2020 lalu.
Ruspin memiliki dua sistem pengerjaan, yaitu Ruspin Pembangunan Baru Mandiri untuk warga miskin yang kekurangan rumah dan Ruspin Pembangunan Baru Terdampak Bencana untuk daerah rawan bencana.
Baca Juga:Rekomendasi 5 Drama China Romantis agar Liburan Imlek 2023 Lebih AsyikBiaya Haji 2023 Diusulkan Rp69 Juta, Berikut Rinciannya menurut Menag
Kepala Dinperkim Kota Pekalongan, Andrianto mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 lalu, Kota Pekalongan mendapat bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah yang digunakan untuk membangun Ruspin sebanyak 28 unit.
“Pada tahun 2022 lalu, Pemkot Pekalongan melalui Dinperkim mendapatkan bantuan pembangunan rumah baru dengan metode/tipologi ruspin sebanyak 28 unit,” ucap Andrianto, kemarin (19/1/2023).
Andrianto menyebutkan, dalam program pembangunan Ruspin ini, per penerima manfaat mendapat bantuan anggaran sebesar Rp36,8 juta, dengan rincian Rp35 juta untuk bantuan pembelian material dan Rp1,8 juta untuk upah tenaga tukang.
Adapun sasaran penerima manfaat program pembangunan Ruspin dari Provinsi Jawa Tengah ini syaratnya diantaranya penerima manfaat belum memiliki rumah, namun telah memiliki lahan dan yang bersangkutan merupakan keluarga prasejahtera dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial RI.
“Di tahun 2023 ini, untuk program pembangunan Ruspin untuk Kota Pekalongan dialokasikan sebanyak 20 unit sasaran untuk pembanguann rumah baru dengan bantuan nominal yang masih sama yakni total Rp 36,8 juta, terdiri dari Rp35 juta untuk membantu pembelian material dan Rp1,8 juta untuk bantuan upah tenaga tukang,” imbuh Andrianto. (way)