Ngadu ke DPRD Kota Pekalongan, Pedagang Kuliner Pasar Sugihwaras: Pendapatan Kami Turun 80%

Ngadu ke DPRD Kota Pekalongan, Pedagang Kuliner Pasar Sugihwaras: Pendapatan Kami Turun 80%
Pedagang kuliner Pasar Sugihwaras ngadu ke DPRD Kota Pekalongan.(foto/radarpekalongan.id/istimewa)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Pedagang kuliner Pasar Sugihwaras yang tergabung dalam Paguyuban Estu Boga, mendatangi DPRD untuk mengadukan kondisi yang mereka alami. Rombongan perwakilan pedagang, ditemui Ketua Komisi B, Jecky Zamzami dan Anggota Komisi B, Ismet Inonu.

Dalam audiensi, mereka menyampaikan tentang kondisi terkini para pedagang usai pindah. Setelah menjalani hampir enam bulan berdagang di lokasi baru, pendapatan mereka terus mengalami penurunan sampai 80 persen. “Pendapatan kami terus menurun. Bulan lalu 70 persen penurunannya, sekarang sudah sampai 80 persen,” ungkap perwakilan pedagang, Ahmad Nasrudin.

Dalam satu hari, rata-rata mereka hanya menjual dua sampai empat porsi makanan. Kondisi itu dikatakan Nasrudin, juga berdampak pada psikologis sebagian pedagang. Dia mengungkap, ada beberapa pedagang yang mengalami depresi. “Kita mulai buka jam 3 sore sampai jam 11 malam. Itu hanya menjual dua sampai empat piring. Lebih sering membawa pulang barang dagangan,” tambahnya.

Baca Juga:Ronaldo Terseret Kasus Juventus, Terancam Hukuman Skorsing 30 HariFernando Santos Diresmikan sebagai Pelatih Timnas Polandia

Dia mempertanyakan tanggung jawab pemerintah yang selama ini dijanjikan. Menurutnya, para pedagang sudah menurut untuk direlokasi tapi kondisinya tidak diperhatikan. “Pendapatan kami menurun signifikan, padahal kebutuhan terus berjalan. Akhirnya kami lebih banyak menjual aset kami dari pada barang dagangan,” ujarnya lagi.

Pihaknya khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, maka satu per satu mereka akan ambruk. Apalagi menjelang bulan Ramadan, di mana biasanya para pedagang bisa mendapatkan penghasilan lebih. Dengan kondisi di lokasi baru, mereka khawatir tidak bisa mendapatkan pemasukan seperti sebelumnya.

“Padahal saat Lebaran kebutuhan juga naik. Tapi pemasukan justru menurun,” kata Nasrudin.

Untuk itu, para pedagang meminta untuk kembali ke lokasi berjualan sebelumnya di Alun-alun Kota Pekalongan. Bahkan sebelum masuk bulan Ramadan mereka ingin sudah kembali ke lokasi lama. “Kami inginnya kembali ke Alun-alun bagian utara. Atau paling tidak puasa ini kami bisa dicarikan tempat di sana agar bisa mendapat pemasukan,” usulnya.

Selain itu, dalam audiensi mereka juga mengeluhkan banyaknya pedagang kaki lima di sekitar Alun-alun yang kini justru semakin banyak. Mereka mempertanyakan kenapa tidak ada penertiban dari pemerintah.

0 Komentar