Sinisme. Ketika gelar tidak membawa ke tempat yang diharapkan, orang mungkin merasa tertipu. Perasaan marah kemudian menyebar ke bagian lain dalam hidup.
Sulit merasa senang. Orang menjadi sulit menikmati hobi dan apa yang mereka lakukan terasa membosankan dan sia-sia.
Keputusasan. Orang merasa ketinggalan, apalagi jika melihat kesuksesan orang lain di media sosial. Mereka merasa terlambat untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan satu-satunya hal yang terpikir adalah kembali ke masa lalu.
Kurang motivasi. Semuanya tampak sulit, sehingga orang kesulitan menemukan dorongan.
Baca Juga:5 Cara Menghadapi Silent Treatment: Perlu Jujur dengan PerasaanSilent Treatment: Ketika Diam jadi Pilihan untuk Menghindari Masalah
Masalah tidur dan perubahan nafsu makan. Depresi dapat mengganggu siklus tidur dan nafsu makan. Orang mungkin kehilangan minat untuk mendapat asupan makanan dan merasa lelah, tidur terlalu lama, atau bahkan kesulitan untuk tidur.
Mengapa Ini Bisa Terjadi?
Penyebab post graduation blues. (Sumber: freepik.com)
Interaksi dengan Teman yang Berkurang
Saat masa kuliah, orang bertemu teman mereka setiap hari. Mereka mendapatkan energi sosial dari aktivitas itu, entah sekadar mengerjakan tugas bersama atau nongkrong santai.
Orang bisa jadi merasa kehilangan momen-momen tersebut dan kebiasaan itu membuat mereka bergantung secara emosional. Hal ini memunculkan perasaan sendiri dan kesepian. Orang tidak mudah untuk mengajak teman menyegarkan pikiran atau sekadar mendapatkan bantuan kecil ketika berada dalam kesulitan.
Proses Mencari Kerja
Waktu paling berat pasca lulus adalah fase mencari pekerjaan. Banyak orang baru lulus yang merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi di tempat yang sesuai dengan bidang studi mereka.
Banyak juga yang terjebak dalam pernyataan bahwa mereka tidak memiliki pengalaman, tidak memenuhi persyaratan, dan lainnya. Sementara itu, mereka sudah memiliki beban finansial yang harus dipenuhi. Belum lagi perasaan tidak nyaman kepada keluarga dan lingkungan karena belum memiliki pekerjaan.
Tidak Ada Kepastian
Setelah lulus, perasaan bingung dan tidak ada kepastian tentang apa yang akan terjadi dapat menjadi pemicu depresi.
Orang akan mulai mempertanyakan, apakah ilmu selama di bangku perkuliahan sudah cukup, apakah dengan kemampuan sekarang bisa mendapatkan pekerjaan impian, serta pertanyaan tidak pasti lainnya. Pada akhirnya, mereka akan terlalu menganalisis banyak hal dan mempertanyakan kemampuan diri.