Memangnya Ada Efek Jomblo Terlalu Lama?

Efek Jomblo Terlalu Lama
Radar Pekalongan - Memangnya Ada Efek Jomblo Terlalu Lama? (Ilustrasi dari Freepik)
0 Komentar

Efek Jomblo Terlalu Lama – Pertama-tama, bro and sis, menjadi hangat atau dekat dengan lawan jenis adalah tahap perkembangan setiap manusia. Keterbukaan kita untuk menerima orang lain serta saling berbagi identitas untuk melebur bersama orang terkasih bisa mendekatkan kita dengan jodoh yang selama ini kita cari. Tentu saja, hal ini membutuhkan pengorbanan, komitmen, prinsip, dan kompromi dengan sesama pasangan.

Tapi tidak semua orang bisa seperti itu, ya. Ada orang-orang yang masih sulit untuk menerima keterbukaan dengan banyak alasan seperti masih ingin berkarir, melanjutkan pendidikan, fokus dengan dunia sendiri, dan malu untuk mendekati teman lawan jenis.

Namun apakah menjomblo itu buruk? Stigma di masyarakat bilang itu buruk.

Baca Juga:Lebih Baik Break atau Putus? Menanggapi Masalah Hubungan yang Semakin RumitYakin Sudah Siap untuk Pacaran? Cek Kesiapan Kamu Sebelum Melepas Status Jomblo

Orang-orang selalu beranggapan bahwa sendirian di hari valentine sangatlah menggenaskan, belum menikah di usia dewasa adalah tragedi, sehingga menyebabkan label jomblo sebagai aib dan hal yang harus segera dihilangkan.

Memang Ada Efek Jomblo Terlalu Lama?

Sebenarnya itu bukanlah pertanyaan yang pas untuk ditayakan. Walau memang sebagian jomnlo yang mellow kerap kali mempertanyakan hal itu.

Orang yang single bukan berarti ada yang salah dalam diri individu tersebut. Ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk menarik keputusan “kenapa saya masih single sampai sekarang?”

1. Apakah individu tersebut sudah berani membuka diri dan menerima kehidupannya?

Hal ini bersangkutan dengan yang sudah disinggung di atas. Sebagai tahap berkembang, seseorang pasti akan membuka diri dan mulai menerima kehadiran orang lain dalam hidupnya. Selain itu, individu ini harus belajar menerima kehidupannya, mulai dari pengalaman masa lalu hingga masa kini.

Orang tua, saudara kandung, teman, relasi hingga pasangan masa lalu, jika ada, bisa mengubah persepsi seseorang atas keterbukaan dirinya.

2. Apakah individi tersebut sudah mencintai diri sendiri?

Untuk bisa mencintai orang lain, kita harus memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Baik dari kondisi fisik, pengalaman masa lalu, value yang dimiliki saat ini, hingga kepercayaan serta pandangan masa depan.

Entah kita masih jomblo, pacaran, atau menikah, self love adalah hal yang penting untuk dikenali dan diterima olah diri kita.

0 Komentar