Lebih Baik Break atau Putus? Menanggapi Masalah Hubungan yang Semakin Rumit

lebih baik break atau putus
Radar Pekaongan - Lebih Baik Break atau Putus? Menanggapi Masalah Hubungan yang Semakin Rumit (Ilustrasi dari Freepik)
0 Komentar

Pertimbangkan alasan kamu ingin putus atau istirahat

Renungkan saat istirahat, kamu mungkin merasa sedih, tersesat, dan kecewa. Jangan hanya terpaku pada kegagala. Gunakan waktu ini untuk merenung. Apa yang membuatmu ingin break atau putus, bagaimana hubungan yang terjalin selama ini, dan hubungan seperti apa yang kamu inginkan kedepannya.

Dengan begitu, kamu bisa mulai fokus pada kebutuhan kamu. Mulailah dengan hobi yang sudah lama terlupakan, atau pelajari sesuatu yang baru. Misalnya belajar memasak, belajar bermain gitar, dan mengunjungi tempat-tempat baru. Dengan cara ini, kamu akan memiliki lebih banyak waktu luang untuk fokus pada diri sendiri. Cobalah untuk mencari aktivitas lain dengan mengembangkan hobi kamu.

Pertimbangkan untuk putus atau istirahat ketika hubungan menjadi buruk

Lantas, faktor apa saja yang harus diperhatikan agar akhirnya kamu bisa memutuskan untuk break atau putus? Pooja Priyamvada, pelatih kesehatan emosional bersertifikat dalam Pertolongan Pertama Psikologi dan Kesehatan Mental di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg dan Universitas Sydney, memberi standar;

Baca Juga:Yakin Sudah Siap untuk Pacaran? Cek Kesiapan Kamu Sebelum Melepas Status JombloAgile Leadership: Cepat Jadi Pemimpin Anti Kaku!

Tanda putusnya hubungan selanjutnya adalah miskomunikasi antara kamu dan pasangan. Contohnya adalah ketika kamu banyak bertengkar, pasangan kamu sering tutup mulut saat membicarakan sesuatu, atau pasangan kamu selalu menghindari berbicara dengan kamu.

Jika hubungan sudah di ambang batas dan salah satu orang dalam hubungan tersebut tidak menampilkan kontribusi untuk memperbaikinya, maka sebaiknya kamu putus hubungan itu.

**DYA

Referensi:

  1. Tanda Saatnya Rehat dari Hubungan – buka
0 Komentar