Yakin Sudah Siap untuk Pacaran? Cek Kesiapan Kamu Sebelum Melepas Status Jomblo

apakah sudah siap pacaran, yakin sudah siap untuk pacaran
Radar Pekalongan - Yakin Sudah Siap untuk Pacaran? Cek Kesiapan Kamu Sebelum Melepas Status Jomblo (Ilustrasi dari Freepik)
0 Komentar

Masih banyak alasan yang bisa digunakan untuk membangun kualitas diri kamu dari pacaran ini, seperti suport system untuk semangat belajar dan bekerja, sebagai teman curhat dan berbagi kisah, diskusi, dan sebagainya. Dengan begitu, kamu dan pacarmu bisa melangkah maju bersama-sama.

Selektif terhadap orang yang akan dipacari

Kita manusia tumbuh dengan influence dari lingkungan serta orang-orang disekitar kita. Dengan kata lain, kepribadian, pola pikir, cara bicara, tata krama dan sebagainya, bisa terbentuk berdasarkan dengan siapa kita bergaul.

Itulah perlunya selektif terhadap orang yang dekat dengan kita. Sip untuk pacaran berarti harus bisa memilah siapa-siapa saja yang akan masuk dalam lingkup kehidupan personal kita.

Baca Juga:Agile Leadership: Cepat Jadi Pemimpin Anti Kaku!Hedonic Versus Eudaimonic, Tentukan Caramu Bahagia

Sudah puas dengan pengalaman

Maksudnya, kamu sudah siap untuk pacaran jika kamu sudah puas dengan apa yang kamu jalani selama ini: pendidikan, karir, serta kisah cinta yang sudah berlalu.

Kalau kamu masih mau mengeksplor dunia tanpa terkekang komitmen dan status, lebih baik lakukan hal masih bisa kamu lakukan.

Siap untuk tersakiti (lagi)

Tidak semua status pacaran bisa naik level ke jenjang berikutnya yang lebih serius. Bahkan dalam setiap hubungan, konfilk, perbedaan pendapat, argumen pasti akan terjadi, dan itu hal yang wajar. Yang perlu diingat adalah, sakit dan tersakiti adalah bagian dari kehidupan, kita tidak bisa mengatur perilaku orang. Jika kamu siap untuk menerima kemungkinan untuk tersakiti lagi, it berarti kamu sudah siap untuk pacaran.

Tahu batasan mencintai pacar

Kita tahu bahwa apa-apa yang berlebihan adalah hal yang tidak bagus. Begitu juga dengan cinta. Bro and sis, kamu perlu tahu batasan cinta untuk pacar kamu. Merelakan uang, kenyamanan, emosi, pikiran, serta waktu hingga batas yang tidak bisa ditolenransi bukanlah cinta. Itu obsesi. Apalagi hingga merelakan tubuh sendiri.

Bro and sis, perlu diingat bahwa dalam pacaran tetap ada batasan-batasan sampai sejauh mana kita bisa memberikan cinta. Jika batasan-batasan itu masih nampak buram, lebih baik kita belajar terlebih dahulu. Demi menghindari penyesalan di masa depan.

0 Komentar