KAJEN,Radarpekalongan.id – Kecamatan Bojong, salah satu kecamatan di Kabupaten Pekalongan dinamikanya kian menggeliat. Dengan adanya exit tol di Bojong, Kecamatan Bojong jadi serambinya Kabupaten Pekalongan. Namun seiring dengan itu, gangguan kamtibmas di kecamatan ini juga kian meningkat.
Untuk mendapatkan masukan, kritik, dan saran, Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria menggelar Jumat Curhat di Kecamatan Bojong, Jumat (27/1/2023). Jumat Curhat dilaksanakan di Aula Kecamatan Bojong.
Kegiatan dihadiri oleh Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, Waka Polres Kompol Ahmad Ghifar Al Ahfaqsy, Kabagren Kompol Kalung Muktiana, Kasat Intelkam AKP Adam Teguh A, Kasat Binmas AKP Qurotul ‘Aini, Camat Bojong Farid Abdul Khakim, Kapolsek Bojong AKP Suhadi, Danramil Bojong Kapten Inf Wiyoto, kepala desa se-Kecamatan Bojong, serta perwakilan toga, tomas dan toda Kecamatan Bojong.
Baca Juga:Berikan Bantuan Kepada Keluarga Korban Tewas Tertimpa Pohon, Ini Kata Kasat Lantas Polres PekalonganDari Target 2.252 Anak Kudu Sekolah di Pekalongan, Baru 550 Anak Kembali Bersekolah
Camat Bojong Farid Abdul Khakim, menyampaikan, dengan kedatangan Kapolres kali ini melalui Jumat Curhat diharapkan situasi kambtibmas di wilayah Bojong menjadi lebih baik.
“Perlu diketahui, bahwa Kecamatan Bojong menjadi serambinya Pekalongan dengan adanya exit tol dan aktivitas masyarakat makin meningkat. Kami mewakili masyarakat Bojong supaya bisa menyampaikan unek-unek, sehingga bisa bermanfaat untuk Bojong kedepan,” ujarnya.
Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, mengungkapkan, Jumat Curhat merupakan sarana yang dibangun untuk komunikasi antara Polri dan masyarakat. “Kita tidak bisa hidup tanpa dukungan masyarakat. Silahkan berikan masukan apa yang perlu kami benahi dan hal-hal yang perlu kita tindak lanjuti,” ujarnya.
Menurut AKBP Arief, apa yang disampaikan Camat Bojong berkaitan sengan serambi memang benar. “Kita bisa melihat investasi saat ini, memang kabupaten perlu investor karena penduduk kurang lebih 1 juta jiwa. Tentunya ada kebutuhan hidup, perlu adanya lokasi usaha di beberapa daerah guna mengurangi dampak inflansi tersebut,” ujarnya.
Masih kata Kapolres, gangguan kambtibmas untuk wilayah Bojong peringkat kedua. Dengan adanya efek tol baik laka lantas maupun aksi kriminal mulai sedikit meningkat di bawah Kedungwuni.
“Berikan masukan kepada kami, sehingga dapat mengetahui keluhan dan dapat diselesaikan dengan cepat, tentunya berkaitan kriminalitas dan lainnya. Bahwasannya kepala desa sebagai ujung tombak dari warganya, kalau ada masalah sampaikan Kapolsek, diantaranya kejadian ringan. Kalau tidak respon, sampaikan saya,” tambahnya.