KAJEN,Radarpekalongan.id – Selama 12 tahun, kondisi jalan ke Desa Songgodadi dari Desa Curugmuncar di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan rusak. Warga mengharapkan Pemkab Pekalongan membangun jalan ke Desa Songgodadi yang rusak ini, karena itu akses utama untuk jalur perekonomian, pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan.
Tokoh masyarakat Desa Songgodadi, Daslam, Senin (30/1/2023), menerangkan, dari titik ibu kota Kecamatan Petungkriyono, ada dua ruas jalan menuju ke Desa Songgodadi. Ruas pertama yaitu ruas jalan Yosorejo – Curugmuncar. Di ruas ini, jalan rusak sepanjang 2 km, dari total sekitar 5 km. “Itu yang rusak di Blok Gedong di Dukuh Kambangan Desa Tlogopakis,” kata dia.
Ruas kedua, ruas Curugmuncar – Songgodadi. Jalan sepanjang 2,5 km, yang bagus hanya 500 meter. Ruas jalan Curugmuncar – Songgodadi terakhir diaspal tahun 2011. Hingga saat ini belum tersentuh pembangunan lagi. “Yang bagus hanya setengah kilo. Itu yang pernah dicor bantuan bencana dari provinsi. Sisanya itu sampai sekarang belum ada penanganan,” ungkapnya.
Baca Juga:Medsos Bukan Tempat Lapor Tindak Kejahatan, Lapor ke PolisiIsu Penculikan Anak di Pekalongan Marak, Ini Tanggapan Polres Pekalongan
Dari titik kecamatan, dua ruas jalan itu melintasi tujuh dusun di tiga desa. Yakni, Dukuh Garung, Kambangan, Rowo, Tlogopakis Krajan, Curugmuncar, Songgowedi, dan Gunung Cilik. “Ada tujuh pedusunan di tiga desa yaitu Tlogopakis, Curugmuncar dan Songgodadi. Jalan itu tembus ke Kecamatan Lebakbarang. Saya lihat kemarin di draft yang akan digarap di tahun ini dari provinsi kalau ndak salah Rp 5,2 miliar itu antara Pulosari – Songgodadi atau titik Songgodadi ke Timbangsari (Lebakbarang),” kata dia.
Oleh karena itu, masyarakat Desa Songgodadi berharap sekali ada penanganan untuk jalan yang menuju ke kecamatan. Karena itu jalan satu-satunya. Jalan itu akses ekonomi, pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan. Penduduk Desa Songgodadi sekitar 1.100 jiwa.
“Anak-anak Songgodadi, Curugmuncar dan Tlogopakis itu sekolah SMP-nya itu di Desa Kasimpar yang menempuh jarak 10 km dari Desa Songgodadi. Anak-anak SMP dengan umur 13 tahun, 14 tahun, semuanya pakai motor. Karena ndak ada alternatif lain. Medannya terlalu sulit kasihan, apalagi saat musim hujan seperti ini. Banyak yang jatuh,” terang dia.
Jalur itu juga akses penting untuk kesehatan. Saking buruknya jalan, kata dia, pernah ada ibu akan melahirkan yang dibawa ke rumah sakit lahiran dulu di mobil di tengah perjalanan ke rumah sakit. “Ibu melahirkan akan kesulitan. Banyak kejadian ibu akan melahirkan mulai terasa dibawa ke rumah sakit ya ada yang pernah kelahiran di jalan karena susahnya akses jalan,” terang dia.