KAJEN,Radarpekalongan.id – Kasus kusta di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data Kemenkes RI, Indonesia menjadi penyumbang kasus kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brazil. Di tahun 2021 ada 7.146 penderita kusta baru, dengan proporsi anak sebesar 11% (data per 24 Januari 2022).
Hingga kini masih ada 6 provinsi yang belum mencapai eliminasi kusta. Yakni Papua Barat, Papua, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Gorontalo. Sementara di tingkat kabupaten/kota, total masih ada 101 kabupaten/kota yang belum eliminasi kusta.
Pengertian Kusta
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Kusta atau lepra dikenal juga dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen. Dengan mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan tepat dan mencegah kecacatan.
Baca Juga:Indonesia Penyumbang Kasus Kusta Nomor 3 di Dunia, Kemenkes Targetkan Eliminasi Kusta di Tahun 202412 Tahun Kondisi Jalan ke Desa Songgodadi di Pekalongan Rusak, Ini Harapannya Warga
Seseorang dapat tertular kusta jika terkena percikan droplet dari penderitanya secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Dengan kata lain, bakteri penyebab lepra tidak dapat menular kepada orang lain dengan mudah. Selain itu, bakteri ini juga membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh penderita.
Kusta bisa menular jika terjadi kontak dalam waktu yang lama. Kusta tidak akan menular hanya karena bersalaman, duduk bersama, atau berhubungan seksual dengan penderita. Kusta juga tidak menular dari ibu ke janinnya.
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kusta, di antaranya:
- Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo
- Menetap atau berkunjung ke kawasan endemik kusta
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
Gejala Kusta
Gejala kusta pada awalnya tidak tampak jelas dan biasanya berkembang secara perlahan. Bahkan, pada beberapa kasus, gejala kusta baru bisa terlihat setelah bakteri kusta berkembang biak dalam tubuh penderita selama 20 tahun atau lebih.
Beberapa gejala kusta yang dapat dirasakan penderitanya adalah:
- Kulit menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau nyeri
- Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
- Kulit terasa kaku dan kering
- Luka yang tidak terasa nyeri di telapak kaki
- Bengkak atau benjolan di wajah dan telinga
- Bercak yang tampak pucat dan berwarna lebih terang daripada kulit di sekitarnya
- Saraf membesar, biasanya di siku dan lutut
- Otot melemah, terutama pada otot kaki dan tangan
- Alis dan bulu mata hilang permanen
- Mata menjadi kering dan jarang mengedip
- Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung