RADARPEKALONGAN.ID – Peresmian tiga lumbung pangan Kabupaten Batang oleh Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Senin (30/1/2023), diyakini menjadi langkah strategis, baik untuk merespon gejolak global maupun dinamika lokal. Salah satu permasalahan lokal dimaksud yakni terkait pembangunan proyek tol Trans Jawa hingga Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Kepala Dispaperta Batang, Susilo Heru Yuwono mengatakan, pembangunan tol hingga KITB telah membuat banyak infrastruktur irigasi mengalami kerusakan. Di sisi lain, kehadiran KITB hingga Kawasan Industri Batang Industrial Park (BIP) justru akan meningkatkan konsumsi beras.
“Saat ini kerusakan itu sudah kami usulkan ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia melihat semakin menurunnya hasil di Kabupaten Batang,” tegasnya.
Baca Juga:14 dari 15 Kecamatan Sudah Terpapar, Wabah LSD di Batang Masuk Kondisi KritisKapan Lagi, Uang Rp 50 Ribu Bisa Dapat 5 Buku di Bazar Buku Murah Batang
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Batang pada tahun 2021, produksi beras 90.000 ton per tahun, tetapi untuk konsumsi beras masyarakat Kabupaten Batang sebesar 72.000 ton per tahun.
“Perlunya antisipasi cadangan pangan ini sudah kami siapkan, saat ini karena melihat adanya KIT Batang jika sudah mulai beroperasi pastinya konsumsi beras per tahun di Kabupaten Batang akan meningkat,” ujar dia. (nov)
Total ada tiga lumbung pangan yang diresmikan Pemkab Batang, yakni di di Lumbung Pangan Masayarakat Desa (LPMDes) Kabupaten Batang, di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, LPMDes Gapoktan Gunungsari Desa Wonobodro Kecamatan Blado, serta LPMDes Gapoktan Subur Makmur Desa Tersono Kecamatan Tersono.
Menurut Heru, lumbung pangan ini merupakan pengadaan alokasi khusus sebesar Rp1 miliar per lumbung pangan yang diperuntukkan jadi Rumah Ricemill, Bed Dryer, dan Lumbung. “Menariknya pembelian mesin-mesin yang melengkapi peralatan lumbung pangan sudah melalui E-katalog semuanya,” ungkapnya.
Tujuan adanya lumbung pangan bisa menopang ketahanan kebutuhan makanan di Kabupaten Batang, karena di Desa Sidorejo sendiri luasan lahan padi sebesar 150 Hektar dari total di Kecamatan Gringsing ada 1.275 Hektar. “Ini harus dijaga betul, karena lumbung pangan terbesar Kabupaten Batang ada di Sidorejo ini,” ucapnya. (fel/sef)