Meski gratis sekolah, sambung Mantan Ketua PMII Komisariat Ki Ageng Ganjur itu, pihak Ponpes El Husna menyediakan bea siswa santri berprestasi. “Bisa melanjutkan kuliah ke jaringan perguruan tinggi negeri atau swasta, beasiswa belajar cepat baca kitab kuning metode amtsilati dan Ar Bain. Serta Tahfidz 3O juz kerjasama antara Ponpes El Husna dengan Ponpes Hamalatul Qur’an Jombang, serta Ponpes Sl Mubarok Demak,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kyai Rifai mengajak kepada masyarakat, teman, saudara, atau tetangga yang ingin mondok namun terkendala persoalan biaya bisa datang ke Ponpes El Husna. “Silakan datang ke sini dan akan kami terima dengan tangan terbuka,” terangnya.
Kiai Rifai juga menyampaikan bahwa sebelum berganti nama menjadi pesantren, lembaga yang dikelolanya hanya sekadar majelis taklim di rumah kontrakan dengan tipe 36 yang terletak di pinggir sungai.
Baca Juga:Wujudkan Kenyamanan Kerja, Walikota Aaf Ingatkan Pengusaha, Ini PenjelasannyaPeringati 1 Abad NU, PCNU Kota Pekalongan Gelar Istighosah Secara Serentak, Catat Tanggalnya
“Awalnya hanya majelis taklim tempat belajar baca tulis Al-Qur’an saja setiap sore, itu pun di rumah kontrakan yang sempit. Yang ngaji juga anak kampung lingkungan sekitar dari umuran SD, SMP dan SMA,” tuturnya..
Kyai Rifai yang pernah mengabdikan diri di ‘ndalem Abah’ Habib Luthfi bin Yahya ini melanjutkan, hal tersebut berjalan kurang lebih dua tahun, minat yang mengaji semakin banyak dan ada yang ingin menetap.
“Setelah berjalan dua tahunan, ada beberapa dari santri yang ingin menetap, maka saya dan didukung beberapa tokoh masyarakat sekitar memantabkan diri untuk mendirikan Pesantren Salafiyah El-Husna ini,” pungkasnya. (dur)