RADARPEKALONGAN.ID – Kalau ikhlas bisa membawa ketenangan dan kemantapan bagi yang mengamalkannya, maka sebaliknya dampak riya pun bisa dirasakan kontan tanpa menunggu lama. Gegara pamrih, tidak sedikit orang yang kecewa, karena apa yang diharapkan dari perbuatan baiknya atas manusia lainnya ternyata tak berjalan mulus. Nah, tulisan ini akan akan menyajikan dua cerita hikmah tentang berkahnya sebuah keikhlasan serta kekececewaan gegara pamrih.
Dikisahkan, ada sepasang suami istri yang hidup sederhana, bahkan bisa dianggap miskin. Si suami, sebut saja Ahmad, selama ini bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, mengelola sepetak kebun kecil. Suatu sore ia pulang dari kebun dengan membawa beberapa singkong yang ia panen di kebunnya sendiri.
Sampai di rumah, dia menyerahkan singkong itu pada istrinya untuk dimasak. Namun karena mereka hanya berdua, singkong yang dibawa dari kebun itu masih tersisa cukup banyak. “Sisa singkongnya mau diapakan ya Pak.” Begitu tanya sang istri.
Baca Juga:Soal Mencarikan Pondok untuk Anak, Begini Pesan Kiai Achmad CharirBupati, Ketua DPRD Hingga Dandim Angkat Topi untuk Aksi Humanis Polres Batang
Setelah berpikir cukup lama, sang suami mendadak ingat sosok Kyai Fulan yang dihormati di kampungnya. “Gimana kalau singkongnya kita hadiahkan untuk Pak Kiai, Bu. Toh, kita sudah lama tidak sowan.”
Singkat cerita, mereka sudah berada di rumah Kyai Fulan, dan singkong itu pun telah diserahkan ke Pak Kiai. Setelah berbincang tentang banyak hal, pasutri ini pamit pulang. Tetapi mendadak Pak Kiai menahannya.
“Sebentar, saya panggilkan Ibu dulu.”
“Bu, tolong lihat di belakang, barangkali ada yang bisa dibawa pulang Mas Ahmad.”
“Ini adanya kambing Pak, tadi dikasih tetangga desa,” jawab istri Kiai Fulan.
“Ya sudah, biar kambingnya dibawa untuk Mas Ahmad.”
Sontak Ahmad dan istrinya kaget dan tergagap. “Saestu, mboten usah Pak Kiai. Lah kita niate sowan, silaturahim kalih nyuwun doa.”
Kecewa Gegara Pamrih
Setelah beberapa kali menolak, Ahmad dan istrinya akhirnya tak kuasa menolak hadiah sang Kiai. Mereka pun pulang sambil membawa kambing.
Di tengah perjalanan suami istri ini bertemu Paijo yang sedang menaiki motor. Paijo yang diketahui sebagai orang kaya ini pun penasaran dengan Ahmad yang membawa kambing. “Loh, kalian dari mana, kok bawa kambing segala?”