RADARPEKALONGAN.ID – Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.
Ilustrasi penyakit asam lambung (Sumber foto: freepik.com)
Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. Oleh karena itu, pengidap GERD perlu mengetahui cara untuk meredam gejala, misalnya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan.
Penyakit asam lambung tak kenal usia, bisa dialami oleh orang dewasa atau anak-anak. Gejala penyakit pada lambung ini sering diduga sebagai serangan jantung, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada. Meski tidak mematikan seperti serangan jantung, penyakit asam lambung atau GERD perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.
Baca Juga:Satuan Samapta Polres Pekalongan Patroli di Siang Hari, Ratusan Botol Miras Diamankan di KaranganyarIsu Penculikan Anak Resahkan Warga, Polres Pekalongan Beri Edukasi ke Sekolah
Penyebab Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung terjadi ketika otot kerongkongan bagian bawah (otot LES/lower esophageal sphincter) melemah. Otot ini seharusnya berkontraksi dan menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Bila otot ini lemah, kerongkongan akan tetap terbuka dan asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan.
Penyakit asam lambung naik (Sumber foto: freepik.com)
Salah satu penyebab yang paling umum dari penyakit asam lambung adalah hernia hiatus. Masalah ini terjadi ketika bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yaitu otot yang memisahkan perut dari dada. Biasanya, diafragma membantu untuk menjaga asam di perut. Namun karena gangguan ini, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala GERD ini.
Penyakit asam lambung berisiko terjadi pada orang lanjut usia, penderita obesitas, ibu hamil, dan mengalami gastroparesis, yakni kondisi melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat. Selanjutnya, pengidap scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
Jenis makanan tertentu, misalnya, susu, makanan pedas atau gorengan, dan kebiasaan makan yang salah juga menjadi faktor risiko penyakit ini. Obat-obatan tertentu, seperti obat asma, tekanan darah tinggi dan alergi, serta obat penghilang rasa sakit, obat penenang dan antidepresan, merupakan faktor risiko lainnya.