Gejala burnout termasuk perasaan lelah, hampa, hingga ketidakmampuan untuk menghadapi kehidupan sehari-hari. Ini merupakan hal yang wajar, terlebih dalam dunia pekerjaan. Akan tetapi, tahukan kamu bahwa kondisi ini memiliki tingkatan sesuai fase burnout?
Apa Itu Burnout?
Apa itu burnout? (Sumber: freepik.com)
Burnout merupakan bentuk reaksi terhadap stres kerja yang berkepanjangan atau kronis. Kondisi ini ditandai dengan tiga dimensi utama, yakni kelelahan, sinisme (kurang mampu mengidentifikasi pekerjaan), dan perasaan berkurangnya kemampuan profesional.
Sederhananya, jika kamu merasa lelah, mulai membenci pekerjaanmu, dan mulai merasa kurang mampu dalam bekerja, maka kamu menunjukkan tanda-tanda burnout.
Baca Juga:Orang Depresi Menghindari 4 Kebiasaan Ini! Bagaimana Denganmu?6 Tanda Hikikomori, Ketika Seseorang Menarik Diri dari Sosial
Istilah “burnout” adalah istilah yang relatif baru. Ia pertama kali diciptakan pada tahun 1974 oleh Herbert Freudenberger dalam bukunya, Burnout: The High Cost of High Achievement.
Freudenberger mendefinisikan burnout sebagai kepunahan motivasi atau insentif, terutama ketika pengabdian seseorang pada suatu sebab atau hubungan gagal membuahkan hasil yang diinginkan.
Gejala Burnout
Gejala burnout. (SUmber: freepik.com)
Meskipun burnout bukanlah gangguan psikologis yang dapat didiagnosis, bukan berarti hal itu tidak boleh dianggap serius. Gejala burnout dapat memengaruhimu baik secara fisik maupun mental.
Gejala Burnout terhadap Fisik
Saat mengalami burnout, tubuhmu akan sering menunjukkan tanda-tanda tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa gejala kelelahan fisik yang paling umum meliputi masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, kekebalan tubuh yang menurun, sakit kepala, hingga masalah tidur.
Karena burnout disebabkan oleh stres kronis, ada baiknya juga untuk menyadari bagaimana stres secara umum memengaruhi kondisi tubuh.
Gejala Burnout terhadap Mental
Burnout juga memengaruhimu secara mental dan emosional. Gejala mental yang paling umum dari burnout di antaranya adalah masalah konsentrasi, suasana hati yang tertekan, merasa tidak berharga dan kompeten, kehilangan minat terhadap berbagai hal, hingga di tahap kronis bisa memunculkan pemikiran bunuh diri.
5 Fase Burnout
5 fase burnout. (Sumber: freepik.com)