Radarpekalongan.id – Anggota Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rizal Bawazier atau RB mengajak media sebagai pilar demokrasi untuk ikut mengedukasi masyarakat agar menolak money politic atau politik uang.
“Bisa tidak di Kota Pekalongan ini bersih dari praktek money politic. Harapannya agar teman-teman media meloloskan (cegah poitik uang) itu ke masyarakat Jangan hanya gara-gara 200 ribu kita rugi lima tahun ke depannya,” kata RB, dalam acara media gathering dengan sejumlah awak media di Grand Keisha, Kota Pekalongan, Sabtu malam (4/2/2023).
Menurut RB politik uang dalam Pemilu merupakan praktik yang tidak etis dan dapat merusak integritas proses pemilihan. Praktik politik uang juga bisa membuat proses Pemilu menjadi tidak adil.
Baca Juga:Praktik Surrogacy, Jasa Sewa Rahim untuk Lahirkan Anak Perempuan Lain, Biayanya MiliaranHebat! Aplikasi ChatGPT Lulus Ujian S2
RB mengakui bahwa melawan politik uang memang membutuhkan perjuangan tidak mudah. Ini dikarenakan biasanya politik uang dilakukan secara terselubung. Meski demikian, penghilangan praktik politik uang bukanlah hal mustahil, asalkan ada komitmen, dilakukan secara bersama-sama dan kontinyu.
“Untuk itu perlunya dukungan dari media untuk menyampaikan informasi yang akurat serta dapat memainkan peran penting dalam melawan politik uang,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, RB kembali menepis isu-isu negatif yang sering menimpa PKS. Salah satunya, PKS dikait-kaitkan dengan paham Wahabi.
Menurut RB, PKS tidak ada hubungannya dengan paham Wahabi. Sehingga, isu PKS adalah Wahabi menurut RB adalah tidak benar dan fitnah dari pihak-pihak yang ingin menjatuhkan PKS agar tidak bisa maju.
Lebih lanjut RB menambahkan bahwa anggota PKS terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk kalangan akademisi, profesional, dan ulama dari berbagi ormas islam seperti NU, Muhammadiyah, Riffaiyah, Al-Irsyad dan lainnya.
Acara Media Gathering ini dihadiri oleh jajaran pengurus DPD PKS Kota Pekalongan, dan beberapa perwakilan awak media.
Dalam kesempatan tersebut sejumlah wartawan dari beberapa media turut menyampaikan pertanyaan diantaranya Kuswandi dari Harian Suara Mereka, yang bertanya mengenai upaya PKS menghadapi pemilu 2024, Tedy dari RRI Semarang yang menanyakan trobosan PKS dalam mengedukasi masyarakat untuk mencegah money politik dan Ainul Atho dari Radar Pekalongan yang menyampaikan edukasi politik bersih sangat penting digencarkan ditengah masyarakat utamanya pemilih muda atau pemula.(way)