Menonton film yang mengharukan atau menyedihkan bisa memiliki dampak beragam kepada seseorang, begitupun dengan kejadian serupa lainnya. Umumnya, orang yang terlalu sensitif akan memiliki respons emosional yang lebih signifikan hingga tidak jarang dicap baperan.
Namun, fenomena ini bukanlah sesuatu yang tidak terdefinisi. Dalam psikologi, orang dengan sensitivitas tinggi disebut sebagai HSP atau highly sensitive person.
Highly sensitive person adalah individu yang dianggap memiliki sensitivitas sistem saraf pusat yang meningkat atau lebih dalam terhadap rangsangan fisik, emosional, atau sosial. Beberapa orang menyebut orang dengan kondisi tersebut sebagai orang yang memiliki sensory processing sensitivity atau SPS.
Baca Juga:3 Leadership Style dari Otoriter hingga Demokratis, Mana yang Paling Efektif?Bahaya Negging: Hinaan Berkedok Pujian, Jangan Terjebak!
Meski dapat dijelaskan secara psikologis, orang yang sangat sensitif terkadang dipandang dengan negatif hingga dijuluki sebagai pribadi yang baperan.
Istilah highly sensitive person atau HSP pertama kali diciptakan oleh psikolog Elaine Aron dan Arthur Aron pada pertengahan 1990-an.
Apakah Kamu Seorang Highly Sensitive Person?
Apakah kamu seorang highly sensitive person? (Sumber: freepik.com)
Pernahkah orang mengatakan bahwa kamu “terlalu sensitif” atau bahwa kamu “tidak boleh terlalu banyak berpikir”? Bisa jadi, kamu merupakan HSP atau highly sensitive person.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada diagnosis resmi bahwa kamu adalah highly sensitive person, dan menjadi HSP tidak berarti kamu memiliki penyakit mental. Sensitivitas tinggi adalah sifat kepribadian yang melibatkan peningkatan daya tanggap terhadap pengaruh positif dan negatif.
Sensitivitas tinggi berlaku di beberapa kategori berbeda. Ada beberapa ciri atau karakteristik yang umum pada HSP, menurut para peneliti yang mengidentifikasi ciri kepribadian ini:
- Menghindari film atau acara TV kekerasan karena terasa terlalu intens dan membuat Anda merasa tidak tenang.
- Sangat tersentuh oleh keindahan, baik yang diekspresikan dalam seni, alam, atau jiwa manusia, atau terkadang bahkan iklan yang bagus.
- Kewalahan oleh rangsangan sensorik seperti kerumunan yang bising, cahaya terang, atau pakaian yang tidak nyaman.
- Merasa butuh downtime (bukan hanya preferensi), terutama saat Anda mengalami hari-hari yang sibuk; perlu mundur ke ruangan yang gelap dan sunyi.
- Memiliki kehidupan batin yang kaya dan kompleks, lengkap dengan pemikiran mendalam dan perasaan kuat yang menyertainya.