KAJEN,Radarpekalongan.id – Rumah ambruk, Rodhiyah warga RT 04 RW 01 Desa Pandanarum Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan hanya bisa pasrah. Ia berharap bantuan para dermawan untuk bisa membangun kembali rumahnya itu.
Beruntung, dua anak korban yang berada di dalam rumah sempat menyelamatkan diri. Saat mendengar suara gemlethek itu, keduanya langsung lari ke luar rumah. Sehingga saat rumah ambruk, keduanya selamat.
Camat Tirto Siswanto, Selasa (7/2/2023), mengatakan, rumah Rodhiyah dihuni oleh 3 orang. Ukuran rumahnya 6 x 10 meter. Rumah ambruk pada hari Sabtu, tanggal 4 Februari 2023, sekitar pukul 10.30 WIB.
Baca Juga:Pendampingan Bidang Datun Dinilai Mumpuni, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan Perpanjang Kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten PekalonganPelanggaran Lalu Lintas Naik Signifikan, Polri 14 Hari Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023
“Awalnya terdengar suara kretek, kretek, 2 anak Ibu Rodhiyah keluar rumah dengan selamat, seketika itu rumah ambruk,” kata dia.
Saat kejadian, Rodhiyah masih bekerja di Pringlangu. Ia dikabari rumahnya ambruk hanya bisa pasrah. Matanya sayu dan tubuhnya lunglai. Ia bingung bagaimana membangun kembali rumahnya yang ambruk tersebut. Ia hanya bisa pasrah dan berharap ada bantuan dari pihak lain untuk memperbaiki rumahnya itu.
“Penyebab rumah ini ambruk diduga karena bangunan struktur batubata belum diplester yang rapuh dan sudah ada celah retakan dan beban tumpukan daun bambu basah di atas genteng,” terang Camat Tirto.
Dikatakan, bangunan rumah Rodhiyah yang roboh lebih dari 80%. Korban diperkirakan mengalami kerugian Rp 60 juta. “Penanganan sementara yang dilakukan berupa pemutusan listrik sementara oleh PLN untuk menghindari sengatan listrik,” katanya.
Dikatakan, kejadian itu sudah dilaporkan ke BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan. “Rencana dari Bu Kades akan kerja bakti untuk pembenahan rumah tersebut.Dari pemdes rencana juga akan mengajukan proposal ke Baznas,” imbuhnya. (had)