RADARPEKALONGAN – Isu penculikan anak masih marak disebarkan di berbagai platform media sosial, sehingga membuat sebagian orang tua masih cemas. Menyikapi hal ini, Pemkab Batang meminta para orang tua lebih bijak menyikapi isu yang tak jelas kebenarannya ini.
Padahal, sebelumnya Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun, juga telah menyatakan secara tegaas bahwa isu penculikan anak ialah hoaks, dan Kabupaten Batang dalam kondisi aman.
Akan tetapi, penyebaran kabar hoaks tentang penculikan melalui pesan suara, ke sejumlah grup masih marak saja terjadi, sehingga menimbulkan kecemasan, baik bagi orang tua maupun anak itu sendiri.
Baca Juga:Membangkitkan Pembiasaan Membaca Buku Bagi Siswa Melalui Perpustakaan SekolahOperasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023, Kasatlantas : Gunakan ETLE dan Manual
Menyikapi isu penculikan anak masih marak, Pemerintah Kabupaten Batang mengimbau agar masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi setiap informasi yang didapat melalui media sosial.
“Meskipun kami belum pernah mendengar tentang kasus penculikan itu. Baik berupa kabar maupun pesan suara, namun orang tua harus tetap mewaspadainya,” ungkap Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), DP3AP2KB Batang, Utariyah Budiastuti, kemarin.
Ia pun mengimbau, sebagai orang tua wajib memantau putra-putrinya. Utari meminta agar anak harus dijemput langsung oleh orang tuanya. Kalau pun meminta tolong dengan orang lain, harus yang bisa dipercaya.
Ia juga menyayangkan, adanya pesan suara yang tersebar di grup WhatsApp dan lainnya, namun tidak ada kejelasan informasi di dalamnya.
“Informasi yang disebarkan itu sepenggal, tidak diberitahukan lokasinya, waktunya, siapa korbannya, sehingga orang tua jadi takut. Sehingga kita tidak bisa mengklarifikasi kabar itu benar atau tidak,” jelasnya.
Bersikap waspada tentu diperbolehkan, hanya saja tidak perlu berlebihan, sehingga tidak menimbulkan ketakutan.“Diberi tahu sewajarnya, sehingga anak tidak merasa cemas,” pesan Utari.
Ditemui secara terpisah, Kepala TK Bakti Kalisari, Rusmalina mengatakan, kewaspadaan terhadap kabar bohong penculikan memang perlu, tetapi tidak perlu berlebihan. Dia mengakui, bahwa isu penculikan anak masih marak beredar di berbagai platform media sosial.
Baca Juga:Dari Muhammadiyah untuk NU, Haedar Nashir: Selamat Satu Abad NUJalur Pantura Batang Banyak yang Rusak, Kasatlantas: Kami Sudah Survei dan Laporkan
“Beberapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan tersebarnya hoaks penculikan anak, ya di Facebook, Instagram sampai grup WhattsApp. Kami sudah menyampaikan arahan kepada para guru untuk menutup pintu gerbang saat kegiatan belajar mengajar dan ketika ada tamu pun kami konfirmasi kebenaran identitasnya, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” terangnya.