RADARPEKALONGAN.ID – Di Indonesia, istilah childfree atau suka rela tidak memiliki anak masih sangat jarang menjadi perbincangan serius, sebelum akhirnya belakangan ini orang-orang mulai mengangkat topik ini ke publik.
Childfree adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pilihan untuk tidak memiliki anak. Istilah ini merujuk pada pilihan yang tumbuh dan populer di seluruh dunia dan memiliki beberapa alasan berbeda di baliknya.
Pada artikel ini, kita akan membahas seluk beluk Childfree, termasuk alasan mengapa seseorang atau pasangan mungkin memilih tidak memiliki anak, dampak dari pilihan ini, dan apa yang harus dilakukan jika kamu memutuskan untuk memilih Childfree. Kita juga akan membahas bagaimana menghadapi pendapat pihak lain serta fakta apakah tidak memiliki anak bisa membuat kita awet muda.
Baca Juga:7 Jenis Creative Block yang Sering Dialami Pekerja Kreatif serta Cara MengatasinyaKapan Waktu yang Tepat untuk Mandi Air Hangat dan Cara 4 Memaksimalkan Manfaatnya
Definisi Childfree
Childfree adalah istilah yang merujuk kepada keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak-anak. Pilihan ini merupakan sebuah pilihan yang sengaja dan suka rela dengan berbagai macam alasan.
Beberapa orang yang mengikuti gaya hidup ini ingin menghabiskan waktu mereka untuk mengejar tujuan lain, seperti karir, kegiatan sosial, dan hobi. Orang yang memilih untuk menjadi childfree juga dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti biaya, beban emosional, kondisi kesehatan, dan masa depan mereka sendiri.
Istilah childfree pertama kali muncul karena adanya gerakan feminisme yang menyuarakan kesetaraan gender. Para perempuan yang selama ini dilihat sebagai sosok yang tertinggal, tersubordinasi, submisif, dan lainnya, kini mulai melakukan gerakan untuk kebebasan memilihjalan hidup mereka.
Dengan gerakan childfree, perempuan bisa memilih untuk menjadi seorang ibu dan mengalami proses kehamilan hingga melahirkan, atau hidup tanpa anak dan melanjutkan karir atau pendidikan sebebas laki-laki.
Pilihan untuk tidak memiliki anak adalah ranah pribadi setiap perempuan atau pasangan, karena mungkin akan ada beberapa alasan konkrit yang mendasari pilihan ini. Namun begitu, masyarakat Indonesia yang secara topologi bertipe komunal masih sangat menjunjung tinggi norma-norma yang sudah beraku sejak lama di tanah nenek moyang kita.
Ketabuan akan pilihan “nyeleneh” ini sedikit banyak mengundang opini lain dari banyak orang. Ada yang bilang penganut childfree adalah orang yang egois, ada yang bilang lepas tanggung jawab, ada yang bilang pembenci anak-anak, dan sebagainya.