Tapi apakah semua stigma yang menempel pada penganut childfree adalah benar? Apakah seseorang tidak boleh memilih jalan hidupnya sendiri?
Alasan Perempuan atau Pasangan Memilih Childfree
(Foto: Freepik)
Sifat masyarakat Indonesia yang cukup kolektif hampir memaksa setiap generasi bangsa ini untuk mengikuti pengaturan default kepercayan lama. Salah satunya adalah seseorang harus menikah dan memiliki anak.
Terlepas dari tekanan berat masyarakat Indonesia, perempuan atau pasangan yang memilih childfree mungkin akan tetap melakukannya karena berbagai alasan. Oleh sebab itu, untuk mengurangi sedikit beban sosial, Dr. Tri Rejeki Andayani menyarankan penganut childfree untuk tetap mendiskusikan pilihan ini kepada keluarga besar.
Baca Juga:7 Jenis Creative Block yang Sering Dialami Pekerja Kreatif serta Cara MengatasinyaKapan Waktu yang Tepat untuk Mandi Air Hangat dan Cara 4 Memaksimalkan Manfaatnya
Mengetahui risiko tekanan sosial yang tinggi, pilihan hidup chilfree belakangan ini justru mengalami peningkatan. Dan mengapa orang-orang lebih memilih untuk hidup tanpa memiliki anak?
1. Latar belakang keluarga
Keluarga menjadi salah satu faktor yang membentuk sifat serta pemikiran seorang anak. Apa yang telah mereka lalui semasa anak-anak akan berdampak pada pilihan hidup mereka di masa depan. Terutama pengalaman buruk. Perasaan kecewa dan trauma, bisa menjadi alasan mengapa seseorang memilih childfree.
Di sisi lain, ada orang yang memiliki keluarga yang terbuka akan berbagai pilihan yang dia pilih, sehingga pilihan childfree tidak akan menjadi beban dan justru didukung.
2. Isu lingkungan
Over populasi dan kerusakan bumi karena meningkatnya jumlah manusia yang meninggali bumi bisa menjadi alasan mengapa seseorang memilih untuk childfree.
Pesatnya pertumbuhan jumlah manusia tidak sebanding dengan lahan tempat tinggal serta ketersediaan pangan dan kerusakan yang dialami bumi mengundang kesadaran para perempuan single dan pasangan yang belum memiliki anak untuk tidak menambah angka populasi tersebut.
3. Kondisi finansial
Membesarkan seorang anak bukanlah perkara mudah. Kematangan mental psikologis serta kondisi finansial yang memumpuni menjadi sangat krusial jika suatu saat anak itu lahir.
Jika seseorang merasa tidak mampu dalam kondisi finansial yang terus mencekik mereka, mereka bisa memutuskan untuk memilih childfree. Dengan begitu mereka bisa lebih fokus mengalokasikan kebutuhan pribadi dengan finansial yang masih mereka kembangkan.