Berbicara perpustakaan sebagaimana yang kami alami , pasti akan bertemu dengan tema kurangnya fasilitas pendukung didalamnya seperti jumlah buku tak mencukupi dalam kuantitas dan kualitas, tak ada koran atau majalah terkini, meja atau kursi yang sudah usang atau bahkan mungkin tak banyak sekolah di pedesaan yang mempunyai perpustakaan digital berupa Personal Computer (PC) dilengkapi jaringan internet untuk mengakses informasi dan pengetahuan bagi murid dan guru, keterbatasan menjadi semakin jadi tantangan ketika kita tidak bisa mengharapkan uluran tangan dari orang tua murid karena terbentur pada peraturan bahwa sekolah tidak diperbolehkan meminta donasi dari pihak lain, harus dipikirkan untuk mencari terobosan agar perpustakaan ini bisa menjadi sarana pendidikan yang bermanfaat bagi pelajar, tentu dengan mengambil dasar landasan hukum bagi kepala sekolah mengembangkan perpustakaan di lingkungan pendidikan mengacu pada UU No 43/2007 disebutkan bahwa Perpustakaan adalah salah satu penentu kemajuan bangsa karena memiliki peran penting membangun kecerdasan, membangun bangsa pembaca sebagai karakter dari bangsa yang cerdas merupakan tugas utama perpustakaan. Demikian halnya dengan perpustakaan sekolah.
Dari beberapa uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapan murid-murid secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah, dalam skala lebih luas dilihat dari sudut edukasi akan lebih baik jika ada program dari Perpustakaan Nasional dan Komisi X DPR RI menambah bantuan buku untuk perpustakaan di desa dan sekolah melalui pemberdayaan perpustakaan yang ada di Masjid, Pondok Maos Desa, Perpustakaan Sekolah Dasar, dengan konsekuensi guru mewajibkan semua muridnya untuk meminjam buku secara berkala sesuai kebutuhan tentu dengan sarana buku dan prasarana lain yang melengkapinya.
Perpustakaan jaman ini masih sangat diperlukan,tak semua referensi mampu dipenuhi google dan internet ,dibutuhkan sebuah perpustaan yang mampu memadukan referensi buku cetak yang tergolong lengkap dan ditambah referensi dari Internet yang disediakan gratis bagi penggunanya dengan harapan setelah semua pihak berkolaborasi memenuhi semua sarana dan prasarana di perpustakaan sekolah maka ke depan minat pelajar untuk membaca semakin meningkat dan berimbas pada terwujudnya budaya literasi sebagai gaya hidup kekinian para pelajar kita. Salam Literasi. (*)