Selain itu, kalium di dalam talas juga baik untuk mencegah tekanan darah tinggi. Seperti kita ketahui, tekanan darah tinggi juga berkaitan dengan penyakit jantung.
Beruntungnya, sekitar 20% kebutuhan serat dan kalium harian orang dewasa bisa dipenuhi hanya dengan mengonsumsi seporsi talas. Namun selain dari talas, serat dan kalium juga perlu didapatkan dari buah, sayur, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
- Mengurangi risiko kanker
Paparan radikal bebas tidak hanya mengganggu berbagai fungsi organ tubuh, tapi juga memicu pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan antioksidan untuk menangkal efek radikal bebas yang datang dari berbagai sumber, seperti metabolisme alami tubuh, polusi, dan sinar matahari.
Baca Juga:Pelaku Tabrak Lari di Jetakkidul Diamankan Satlantas Polres PekalonganSosialisasi Raperda Pondok Pesantren, Ini Kata Asip Kholbihi
Manfaat talas dipercaya dapat mengurangi risiko kanker karena mengandung antioksidan. Beberapa jenis antioksidan yang terdapat dalam talas adalah polifenol, vitamin C, dan vitamin E.
Talas Rebus (Hadi Waluyo)
- Meningkatkan kekuatan tulang
Tulang juga dapat lebih kuat dengan mengonsumsi talas. Talas ternyata memiliki kandungan kalsium yang terbilang cukup tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan tumbuhan sejenisnya, misalnya singkong. Setiap 100 gram talas mengandung sekitar 150 miligram kalsium.
Ketika Anda mendapat asupan kalsium dalam jumlah cukup, maka tulang akan menjadi lebih padat dan kuat. Dengan demikian, Anda pun akan terhindar dari pengeroposan tulang atau osteoporosis.
- Mengontrol kadar gula darah
Talas adalah umbi-umbian dengan akar yang mengandung pati resisten dan kaya akan serat. Kedua zat gizi dalam talas ini memiliki manfaat berupa mengendalikan kadar gula darah.
Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari Journal of the American Board of Family Medicine. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa diet tinggi serat dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1C.
Artinya, kedua faktor tersebut bisa menjadi pertanda baik dari pengendalian gula darah jangka panjang. Terlebih lagi, pati resisten telah terbukti meningkatkan sensitivitas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula dari aliran darah menuju sel.
Peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu tubuh meningkatkan kontrol gula darah, sehingga risiko penyakit diabetes pun ikut berkurang.