Wanita itu menghabiskan setengah jam mencari kacamata bacanya, menulis kartu pos membutuhkan waktu dua jam lagi, hingga lebih banyak waktu dihabiskan untuk menemukan prangko, menulis alamat, dan mengantarkan kartu pos ke kantor pos.
Meski contoh itu dibuat dengan berlebihan, tetapi hal itu juga dengan jelas menggambarkan bagaimana memberi diri sendiri terlalu banyak waktu untuk melakukan tugas sederhana membuatnya lebih rumit dan memakan waktu.
Implementasi Parkinson’s Law
Salah satu alasan mengapa fenomena ini terjadi adalah tentang bagaimana orang cenderung mendekati tugas. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang memulai sebuah proyek baru, mereka cenderung berfokus pada berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk melakukannya daripada berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Baca Juga:Berteman Itu Sulit! Yuk, Breakdown Satu-Satu AlasannyaHarus Ngapain Kalau Mager Produktif? Yuk, Coba Ikuti 9 Langkah Ini
Pendekatan ini secara alami berarti bahwa tugas menjadi lebih memakan waktu dan berat daripada yang seharusnya. Dengan berfokus pada berapa banyak waktu yang dimiliki, orang berasumsi bahwa tugas tersebut akan membutuhkan banyak waktu.
Cara Agar Tidak Menjadi Korban Parkinson’s Law
Hukum Parkinson bukanlah formula ajaib atau aturan tetap. Akan tetapi, parkinson’s law adalah pengamatan yang dapat digunakan untuk membantu menjadi lebih produktif. Beberapa strategi yang dapat membantu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya tanpa menjadi korban Parkinson’s Law meliputi hal-hal berikut.
Rencanakan Waktu dengan Hati-Hati
Ketika memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan suatu tugas, orang cenderung menunda mengerjakannya. Akan tetapi, jika merencanakan waktu dengan hati-hati dan menetapkan tenggat waktu yang ideal untuk diri sendiri, orang dapat menghindari jatuh ke dalam perangkap penundaan.
Tuliskan Tujuan
Apa pun tujuan yang dimiliki, tuliskan. Lacak kemajuan dengan secara teratur memeriksa dan mencatat apa yang telah diselesaikan, apa yang masih perlu dilakukan, dan apakah tujuan akhir sudah dekat untuk dicapai.
Jenis pelacakan tujuan reflektif ini tidak hanya membantu agar orang tetap bertanggung jawab, tetapi juga dapat membantu memvisualisasikan kemajuan dengan lebih baik, pekerjaan yang tersisa, dan apakah proyek tersebut tampak lebih menakutkan daripada yang sebenarnya.