Penelitian menunjukkan bahwa psikologi terbalik adalah taktik yang umum digunakan di dunia nyata dan seringkali bisa sangat efektif.
Tanda-tanda Reverse Psychology
Psikologi terbalik bekerja berdasarkan fenomena psikologis yang dikenal sebagai reaktansi. Reaktansi melibatkan reaksi negatif yang kuat terhadap seseorang yang mencoba membujukmu.
Sebagai akibat dari reaksi negatif ini, kamu melakukan kebalikan dari apa yang diminta orang lain agar kamu melakukannya. Dengan memilih kebalikan dari apa yang telah disarankan, orang mungkin berusaha untuk menegaskan kemandirian dan otonomi mereka.
Baca Juga:Dark Triad Personality: 3 Kepribadian yang Jadi Sisi Gelap ManusiaParkinson’s Law: Lebih Efektif Kalau Mepet Deadline, Kok Bisa?
Meskipun psikologi terbalik terkadang tidak kentara, ada beberapa tanda yang dapat kamu cari untuk membantu kamu mendeteksi jenis persuasi ini. Tanda-tanda bahwa seseorang mungkin terlibat dalam psikologi terbalik adalah sebagai berikut.
- Seseorang mungkin membuat komentar yang terlalu negatif yang tampaknya dirancang untuk memancing reaksi.
- Kamu merasa seseorang ingin agar kamu melakukan sesuatu, tetapi mereka tidak akan membuat permintaan langsung.
- Mereka terus membicarakan ide yang sama sampai-sampai kamu mendapati dirimu ingin melakukan yang sebaliknya.
- Mereka memiliki lebih banyak keuntungan jika kamu melakukan kebalikan dari apa yang mereka sarankan.
- Pilihan yang mereka perdebatkan tidak konsisten dengan pilihan masa lalu mereka.
Salah satu tanda bahwa seseorang mungkin menggunakan psikologi terbalik adalah bahwa mereka tiba-tiba mulai menentang perilaku yang biasanya mereka sukai.
Misalnya, jika kamu sedang bingung ingin menonton film apa, temanmu yang biasanya menyukai film komedi romantis tiba-tiba berdebat agar kalian menonton film horor. Dalam hal ini, teman tersebut menyarankan film yang tidak ingin mereka tonton dengan harapan kamu akan benar-benar memilih film yang ingin mereka tonton.
Dampak Reverse Psychology
Psikologi terbalik memiliki beberapa kelebihan, tetapi juga memiliki sejumlah kelemahan. Sisi positifnya, reverse psychology sering kali bisa menjadi cara untuk membuat orang terlibat dalam perilaku yang sesuai dengan kepentingan terbaik mereka.
Memberi tahu anak untuk tidak makan sayuran, misalnya, bisa menjadi cara untuk mendorong mereka mengonsumsi makanan sehat dengan cara yang membuat mereka merasa bahwa merekalah yang membuat pilihan itu.