Saat Doa Bekerja, Semesta Bergerak, Dokter Ahli Bedah Ini Sampai Menangis

Saat doa bekerja
Saat doa bekerja, ia mampu menabrak tembok kemustahilan. (Foto: http://ssgi.or.id/id/kekuatan-doa)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Jangan pernah meremehkan doa, karena saat doa bekerja, ia mampu menggerakkan semesta. Kisah seorang dokter ahli bedah berikut ini adalah contoh bagaimana kekuatan doa yang mampu menggerakkan semesta hanya untuk memenuhi doa seseorang.

Ia bernama dokter Ihsan, tidak disebutkan jelas asal negaranya, tetapi ada yang menyebutkan dari Syam (entah Suriah, Palestina atau lainnya). Dokter ahli bedah dengan reputasi tinggi ini memiliki pengalaman dahsyat ihwal kekuatan doa, ya tentang saat doa bekerja.

Dikisahkan, suatu waktu ia naik pesawat untuk pergi ke tempat nan jauh guna menghadiri seminar internasional yang akan membahas temuan terbesarnya di bidang kedokteran.

Baca Juga:Era Medsos, Polres Kendal Ajak Insan Pers Bantu Tangkal Berita HoaksBupati Dico Promosikan Motor Listrik Pabrikan Kendal ke Wali Kota Medan

Sayangnya, belum lama pesawat itu terbang, Kapten mengumumkan bahwa ada gangguan pada pesawat sehingga harus mendarat darurat di bandara terdekat. Dikatakan pesawat harus mendapatkan perbaikan selama 16 jam.

Merasa agendanya penting, Dokter Ihsan pun protes ke petugas pesawat. Sebagai dokter spesialis, ia menyatakan banyak nyawa bergantung kepadanya, jadi bagaimana mungkin dokter harus menunggu 16 jam menunggu pesawat diperbaiki.

Petugas pun memberi alternatif solusi agar si dokter menyewa mobil, karena tempat tujuannya bisa ditempuh dalam tiga jam. Namun baru saja dokter Ihsan menyetujui, mendadak cuaca memburuk.

Dia pun harus melakukan perjalanan darat dengan disertai hujan lebat berpetir, sehingga jarak pandang amat terganggu. Apesnya lagi, dokter Ihsan dan si sopir akhirnya menyadari bahwa mereka tersesat dan kelelahan. Akhirnya mereka memutuskan mendatangi sebuah rumah kecil yang tak jauh dari pemberhentian mobil.

Usai mengetuk pintu, seorang nenek menyambutnya, mempersilahkan sang dokter masuk. Tetapi rumah kecil ini ternyata juga tak dialiri listrik dan apalagi jaringan telepon. Singkatnya, mereka memutuskan istirahat, dan dihidangkanlah teh dan makanan oleh sang nenek.

Saat si nenek shalat, dokter Ihsan melihat seorang anak kecil yang terbaring lemah di tempat tidur di sebelah tempat shalat. Si nenek melanjutkan shalat disertai doa yang panjang. Dokter Ihsan pun dibuat kagum dengan akhlak sang nenek. “Semoga Allah menjawab doa-doa Anda.”

0 Komentar