Mengungkit Masa Lalu Orang Lain
Pencapaian tengah dibicarakan oleh sekumpulan teman yang sudah lama tidak bertemu. Mereka tengah berbagi pengalaman bagaimana mereka berada di titik tersebut. Akan tetapi, tiba-tiba seorang party pooper mengungkit masa lalu orang lain yang cenderung ingin menunjukkan bahwa dulunya dia bukanlah siapa-siapa. Dia mencoba untuk meremehkan orang tersebut dengan berfokus pada ketidakberhasilan di masa lalu dan mengabaikan pencapaian saat ini.
Si perusak suasana seperti ini bisa juga mengungkit aib orang lain sehingga objeknya memiliki perasaan malu. Bahkan, bukan tidak mungkin dia mengatakannya di depan orang yang baru dikenal. Entah kenakalan di masa lalu, peristiwa memalukan, sampai tragedi kelam dibicarakan.
Perilaku ini membuat orang-orang menjadi tidak nyaman, karena si party pooper cenderung membicarakan kejelekan atau bahkan memberikan penghakiman. Itulah sebabnya, orang justru malas jika tipe ini berada dalam perkumpulan, karena hanya akan merusak suasana.
Meninggikan Diri, Meremehkan Orang Lain
Baca Juga:Reverse Psychology, Tips Persuasi Tanpa PaksaanDark Triad Personality: 3 Kepribadian yang Jadi Sisi Gelap Manusia
Party pooper tidak mengizinkan penghargaan dijatuhkan kepada orang lain. Ketika keberhasilan, kebaikan, keberuntungan, kepemilikan, dan lainnya yang menjadi milik orang lain diperbincangkan, party pooper berusaha untuk membuatnya hal itu tidak berharga. Dia justru membicarakan tentang kebaikan dan kelebihan dirinya, dan membuat dirinya seolah-olah berada di atas siapa pun dalam perkumpulan yang ada.
Dia cenderung meremehkan apa pun yang diceritakan orang lain, meremehkan pencapaian mereka, dan merusak kebahagiaan yang dimiliki oleh orang lain.
Suka Membual
Pernah menemui seseroang yang setiap kalimat yang keluar dari mulutnya terkesan berlebihan hingga kamu malas menanggapi atau sekadar mendengarkan? Party pooper juga merupakan jenis orang yang demikian.
Dia biasa membual, seperti melebih-lebihkan kesialan yang dia peroleh, meninggikan pencapaiannya, mengada-ngada tentang banyaknya orang yang tertarik kepadanya, dan sebagainya.
Orang menjadi malas mendengarkan bualan tersebut, itulah mengapa orang dengan kebiasaan seperti ini adalah seorang party pooper.
Tukang Bikin Masalah
Semuanya berjalan dengan damai, tetapi party pooper sengaja menciptakan keributan. Dia membuat orang kesal dengan lelucon yang berlebihan, kalimat yang kelewat batas, hingga membawa topik sensitif dalam pembicaraan.