Penanganan Banjir Rob, DPRD Kawal Proses Pembangunan Tanggul Bremi – Meduri

Penanganan Banjir Rob, DPRD Kawal Proses Pembangunan Tanggul Bremi - Meduri
Untuk penanganan banjir rob, akan dibangun Tanggul Sungai Bremi-Meduri di Desa Jeruksari, Tirto. (Triyono)
0 Komentar

KAJEN, Radarpekalongan.id – DPRD Kabupaten Pekalongan akan terus mengawal proses pembangunan tanggul Sungai Bremi – Meduri. Tanggul tersebut untuk mempercepat penanganan banjir rob di wilayah Pesisir Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan.

Adapun banjir rob paling parah melanda empat Desa di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan, diantaranya Jeruksari, Karangjompo, Mulyorejo dan Tegaldowo. Pembangunan tanggul Sungai Bremi – Meduri terletak di Desa Jeruksari tersebut mampu mencegah air tinggi hingga masuk pemukiman warga.

Sebab pompa air dari Kota Pekalongan mengalir ke Sungai Bremi- Meduri sehingga air naik ke pemukiman warga empat Desa.

Baca Juga:Budayakan Baca Sejak Dini dan Jauhkan Gagjet, Perpusling Blusukan ke Sekolah PelosokInilah Manfaat Konsumsi Ikan Nila Bagi Kesehatan Tubuh

Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Sumar Rosul mengatakan bahwa dari hasil cek lokasi memang luapan air dari Sungai Bremi – Meduri menjadi faktor penyebab ketinggian air masuk ke pemukiman.

“Untuk itu kami dari DPRD Kabupaten Pekalongan terus mengawal agar Proyek Pembangunan Tanggul Bremi- Meduri secepatnya terealisasi. Kami bersama Pemkab Pekalongan juga secara intens melakukan koordinasi baik dengan Provinsi Jateng ataupun Pemerintah Pusat, ” terangnya.

Diakui, warga pesisir langganan rob paling parah adalah wilayah Kecamatan Tirto. Karena ketika turun hujan dan air rob naik hampir empat desa terendam, bahkan kemarin sudah menyeberang jalur selatan Pantura.

“Mudah mudahan secara bertahap semua dapat terselesaikan sehingga bisa bebas dari banjir rob, ” jelas Wakil Rakyat dati Dapil III meliputi, Tirto, Wonokerto, Wiradesa dan Siwalan itu.

Ditambahkan dalam proses pembanguan proyek tanggul Sungai Bremi – Meduri melibatkan Pemerintah Daerah, Provinsi Jateng dan Pemerintah Pusat. Sebab apabila anggaran Pemda tidak akan mencukupi.

“Dari Pemda tinggal menyiapkan lahan yang saat ini dalam proses pembebasan. Mudah mudahan tahun depan bisa mulai dikerjakan, ” imbuhnya. (Yon)

0 Komentar