“Terkait video viral, itu anak SMP. Ya saya terima kasih, pemerintah berterima kasih atas kritik, dari adik kita SMP itu. Kita pemerintah quick respon, kita hadir sampai sini. Ya sekali lagi saya terima kasih atas masukan dan kritiknya pemerintah menghargai, disampaikan dengan caranya melalui sosmed. Itu anak SMP, saya lupa namanya,” kata Sekda M Yulian Akbar.
Dikatakan, ruas jalan rusak yang dikeluhkan pelajar tersebut merupakan jalan kabupaten. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Lebakbarang dengan Kecamatan Paninggaran.
“Kita hari ini langsung naik melakukan croscek bersama DPU, dan Dinas Pendidikan juga. Kita juga naik ke dua dusun. Di Dukuh Petungkon dan Dukuh Omahan, Desa Tambelanggunung, yang terdapat 50 pelajar SMP dan SMK. Mereka selalu melintasi jalan rusak kalau ke sekolah dan pulang sekolah,” terang Sekda.
Baca Juga:Jembatan Kali Wedang Ambrol, Awas Lalui Jalur Kajen – KandangserangTNI AD Manunggal Air Bersih Bangun Sarana Air Bersih di Desa Dororejo Kabupaten Pekalongan
Untuk jangka pendek, lanjut Sekda, pemkab akan melakukan perbaikan di beberapa titik spot yang rusak dan terkena longsor di jalan kabupaten itu. “Tadi bersama DPU siap akan memperbaiki jalan untuk jangka pendeknya di tahun 2023 ini ya. Jangka menengah kita akan memperbaiki keseluruhan ruas jalan Lebakbarang – Paninggaran, kita masukan ke perubahan anggaran di tahun 2024,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Mudiarso, mengakui kondisi jalan Petungkon – Sidomulyo memang rusak. Kerusakan itu dimungkinkan juga ada pengaruh dari penebangan pohon pinus, karena jalan itu untuk mobilisasi hasil tebangan. Kerusakan jalan bisa juga karena longsor.
“Jalan memang baru perbaikan tapi secara menyeluruh memang harus diperbaiki ruas Sidomulyo – Petungkon. Dari hasil survei di lapangan, diskusi, dan arahan dari Pak Sekda, ruas Sidomulyo – Petungkon jangka menengah lah nanti kita usulkan di 2024. Untuk ruas-ruas yang sekarang menjadi akses anak sekolah dari Petungkon ke Sidomulyo ada beberapa spot yang cukup membahayakan akan ditangani di tahun 2023 ini,” katanya.
“Seperti yang disampaikan pak Sekda ke kami ya di tahun 2023 ini untuk ditangani beberapa spot yang kondisinya membahayakan. Tidak secara menyeluruh, namun dipilih-pilih yang paling membahayakan. Untuk totalnya kita usulkan di tahun 2024. Panjang jalannya 6,5 kilo. Rp 7 miliar estimasi anggarannya. Kita prioritaskan di tahun 2024,” tandasnya. (had)