Menaikkan kepala, merupakan gerakan yang menunjukkan kebanggaan diri. Orang yang melakukan gerakan ini bisa jadi juga sedang menunjukkan dominasinya.
Kedua: Senyuman
Senyuman pada kenyataannya tidak sesederhana yang terlihat, melainkan memiliki banyak makna yang beragam di baliknya. Tidak semua senyuman mewakili perasaan senang dan kebahagiaan, sebagaimana air mata yang tidak selalu merepresentasikan kesedihan.
Fake smile atau senyum palsu, yakni senyuman yang dibuat-dibuat, entah untuk menutupi sesuatu, menyembunyikan kesedihan, dan lainnya. Padahal, tidak ada kebahagiaan atau keinginan untuk menunjukkan senyuman itu.
Baca Juga:Mungkin Kamu Nggak Sadar! Ini 6 Tipe Toxic People yang Mungkin Ada di SekitarmuPrinsip Hidup Cowok Jepang, Cara Jadi Orang Berkepribadian Tangguh
Masking smile atau senyum sosial, merupakan jenis senyum yang dilakukan untuk memanipulasi. Alasan dari senyum ini adalah untuk mencapai suatu tujuan sosial.
Contempt atau senyum mengejek, biasanya orang memberikan senyuman ini untuk merendahkan sesuatu atau orang lain.
Real smile atau senyum nyata, adalah senyuman yang muncul ketika seseorang memiliki emosi postif atau benar-benar senang akan sesuatu.
Ketiga: Posisi Tangan
Banyak informasi yang tanpa sadar dapat disampaikan melalui gerak tangan sebagai isyarat tertentu. Oleh karenanya, dalam percakapan, tangan juga merupakan salah satu bagian penting yang harus “didengarkan”.
Telapak tangan terbuka, menunjukkan penerimaan, keramahan, hingga kepercayaan terhadap orang yang berbicara dan apa yang sedang dia bicarakan.
Telapak tangan tertutup, mewakili sikap tertutup atau membatasi diri. Dapat juga bermakna dominasi, otoritas, dan tidak ingin dipengaruhi.
Tertutup dan Menunjuk, yakni isyarat nonverbal yang menunjukkan otoritas dan agresi dari seseorang, ketidaksetujuan, serta penyanggahan atas apa yang sedang disampaikan oleh pembicara.
Keempat: Posisi Kaki dan Arah Tubuh
Baca Juga:Party Pooper Punya 5 Ciri Ini, Si Perusak Suasana Saat NgumpulReverse Psychology, Tips Persuasi Tanpa Paksaan
Kaki menjadi salah satu bagian tubuh yang refleksinya paling jujur karena itu merupakan respon alami yang manusiawi. Kaki manusia cenderung bereaksi terhadap bahaya dan ancaman. Kaki bereaksi untuk menghindari hal tersebut.
Arah kaki ke luar, arah kaki yang berubah menjadi demikian bisa menjadi isyarat bahwa seseorang ingin mengakhiri pembicaraan dan pergi untuk melakukan sesuatu yang dia anggap lebih penting.
Menyilangkan kaki, yakni mewakili wujud dari kenyamanan dan dominasi.